Di Demo Mahasiswa, Safanpo Tak Bahas Soal Miras tapi Fokus pada Penanganan Kriminalitas di Papua Selatan
Aliansi mahasiswa saat menyerahkan tuntutan demo kepada Gubernur Papua Selatan.
Merauke, PSP – Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo tidak menyinggung persoalan peredaran minuman keras (miras) yang disebut sebagai pemicu banyak orang mabuk di wilayahnya saat menerima aksi demonstrasi Aliansi Mahasiswa di Kantor Gubernur Papua Selatan, Senin (3/11).
Justru, Safanpo menyampaikan Pemerintah Provinsi Papua Selatan akan mengambil sejumlah langkah mitigasi untuk menekan meningkatnya aksi kriminalitas di daerah tersebut. Rencana itu meliputi penanganan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
“Untuk jangka pendek, kita meminta kepada pihak keamanan TNI/Polri untuk menindak tegas para pelaku kriminal dan melakukan langkah-langkah penegakan hukum di seluruh wilayah Papua Selatan,” ujar Gubernur Safanpo di hadapan para demonstran.
Menurut Gubernur Safanpo, siapa pun yang melakukan tindakan tidak bermoral dan kriminal tidak boleh dibela, sekalipun orang tersebut adalah saudara sendiri.
“Kami kutuk tindakan kriminal, dan kita minta aparat penegak hukum mengambil langkah tegas terhadap para pelaku,” katanya.
Untuk jangka menengah, kata Safanpo, pemerintah telah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah (Ditjen PHD) Kementerian Dalam Negeri. Saat ini, rancangan kebijakan penanganan keamanan daerah tengah dibahas di tingkat pusat.
“Segera setelah pembahasan selesai, dokumen tersebut akan diserahkan kepada DPR Papua Selatan untuk dibahas dan ditetapkan menjadi peraturan daerah (Perda),” jelasnya.
Pemerintah juga tengah mendorong pembentukan pos-pos keamanan serta patroli gabungan antara TNI, Polri, dan Satpol PP di tingkat provinsi maupun kabupaten.
Sementara itu, lanjut Gubernur Safanpo untuk jangka panjang, Pemprov Papua Selatan akan fokus pada edukasi, sosialisasi, serta pembinaan dan pelatihan kerja bagi masyarakat, terutama generasi muda. “Karena tingginya angka pengangguran turut memicu meningkatnya angka kriminalitas di daerah ini,” kata Safanpo. [ERS-NAL]
