Aksi demo Anarkis sejumlah anggota polisi luka-luka
Anggota polres Boven Digoel saat membubarkan aksi demo
Tanah Merah, PSP – aksi demo anarkis sejumlah anggota polres Boven Digoel mengalami luka-luka akibat di serang menggunakan benda tajam seperti parang, panah dan kayu.
Untuk di ketahui pelaksanaan aksi demo di Boven Digoel terkait adanya pembakaran Mahkota Cendrawasih, simbol adat orang Papua. Awalnya berjalan dengan lancar dan tertib, dibawah pengawalan ketat dari anggota polres Boven Digoel, usai aksi demo di Kantor LMA Boven Digoel dan Makodim 1711/Bvd para pendemo juga pulang dengan aman dan tertip.
Bentrok antara pendemo dan pihak kepolisian terjadi pada saat di pertigaan KM 4 tepatnya di pertigaan perumahan bupati, yang mana para pendemo menyerang sejumlah anggota polisi menggunakan busur, panah, serta batu, akibatnya mobil truk milik polres Boven Digoel mengalami rusak di bagian kaca depan.
Tidak hanya menyerang anggota polisi, para pendemo juga semakin anarkis dengan merusak rumah warga di sepanjang jalan traspapua menuju titik nol tanah merah, bahkan terdapat sejumlah konter HP dan kios di jarah habis-habisan oleh para pendemo.
Titik terparah ketika di titik nol tanah merah, dimana para pendemo menyerang polisi menggunakan alat tajam seperti panah, Batu dan Kayu akibatnya sejumlah anggota polisi mengalami luka, bahkan salah satu anggota polisi mengalami luka akibat terkena anak panah dibagian paha. Untuk mengamankan situasi polisi mengambil tindakan tegas dengan menembakkan gas air mata untuk membubarkan masa pendemo.
Dari aksi anarkis yang dilakukan pendemo, polres Boven Digoel juga berhasil mengamankan sejumlah pendemo yang dianggap sebagai provokasi yang berujung pada aksi anarkis. Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait anggota yang mengalami luka-luka, namun situasi Boven Digoel saat ini sudah kondusif.[VER-NAL]
