Forum Komunikasi Kabupaten Boven Digoel : Satukan Langkah untuk Layanan Kesehatan Merata di Boven Digoel

Merauke, Jamkesnews – BPJS Kesehatan Cabang Boven Digoel menyelenggarakan kegiatan Forum Komunikasi Pemangku Kepentingan Utama pada Selasa (15/04) bertempat di ruang rapat BPJS Kesehatan Kantor Kabupaten Boven Digoel. Kegiatan ini menjadi ajang penting untuk memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan di daerah dalam rangka mendukung keberlanjutan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Dalam sambutannya, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Merauke, Erika Verayanti Lumban Gaol menegaskan pentingnya forum komunikasi sebagai wadah untuk menyelaraskan pemahaman dan langkah antara BPJS Kesehatan dan pemerintah daerah. Menurutnya, keberhasilan program JKN tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, khususnya pemerintah daerah sebagai mitra strategis.
“Forum ini bukan hanya ajang diskusi, tetapi sarana evaluasi dan penyusunan strategi bersama untuk meningkatkan akses layanan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh penduduk Kabupaten Boven Digoel,” ujarErika.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas capaian Kabupaten Boven Digoel yang telah mencapai Universal Health Coverage (UHC), yang berarti seluruh masyarakat telah terdaftar sebagai peserta JKN.
Senada dengan hal tersebut, Jefri Hanny Izak Nirahua, Staf Ahli Bupati, menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Boven Digoel dalam menjadikan sektor kesehatan sebagai prioritas pembangunan daerah. Ia menyampaikan bahwa Bupati dan seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terus berupaya memperkuat kolaborasi lintas sektor demi mewujudkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, dan berkualitas.
“Kami tidak ingin ada masyarakat yang enggan berobat karena faktor biaya. Melalui forum ini, kita pastikan tidak hanya soal iuran yang ditanggung pemerintah, tetapi juga mutu layanan yang ditingkatkan,” ujar Jefri.
Beliau berharap forum ini dapat menjadi sarana untuk mengevaluasi capaian program JKN dan menemukan solusi atas tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaannya. Sinergi antara pemerintah daerah, fasilitas kesehatan, dan BPJS Kesehatan diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Boven Digoel. Ia juga menambahkan bahwa Pemda akan terus mendorong optimalisasi peran Puskesmas dan RSUD Boven Digoel melalui peningkatan kapasitas tenaga kesehatan.
Forum ini juga menjadi ruang terbuka untuk menyampaikan kendala dan masukan dari berbagai pihak. Diskusi dalam forum juga menyoroti sejumlah isu strategis, antara lain kendala dalam pemutakhiran data peserta, rujukan berjenjang, serta pemerataan layanan di wilayah pedalaman dan perbatasan. Kepala BPJS Kesehatan dan staf ahli bupati sepakat bahwa perlu ada inovasi dalam pelayanan kesehatan, termasuk melalui digitalisasi layanan serta pendekatan berbasis komunitas.
Acara yang dihadiri oleh jajaran OPD dan dinas kesehatan ini ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama untuk mendukung keberlangsungan program JKN.
Forum ini menjadi bukti nyata bahwa dengan komunikasi yang efektif dan semangat kolaborasi, peningkatan kualitas layanan kesehatan di daerah terpencil seperti Boven Digoel bukanlah hal yang mustahil. (TR/pa)