Penjual Accecoris Papua Ungkap Penjualan Menurun setelah Di Pindahkan ke Pasar Belakang SMP 2

0
Penjual accecoris Papua yang berjualan di pasar belakang SMP 2

Penjual accecoris Papua yang berjualan di pasar belakang SMP 2

Merauke, PSP – Beberapa penjual accecoris  Papua seperti Noken yang berjualan di depan SMP YPK Merauke terpaksa harus pindah setelah Satuan Polisi (Satpol) PP membongkar pondok jualan mereka.

Sekitar 3 penjual accecoris tersebut sementara ditempatkan oleh Pemerintah di pasar yang berada di belakang SMPN 2 Merauke.

Salah satu penjual accecoris Papua, mama Ros mengatakan bahwa selama ini dirinya bersama penjual yang lain berjualan di depan SMP YPK Merauke. Namun pihak sekolah merasa aktivitas sekolah terganggu dengan adanya jualan tersebut sehingga dirinya terpaksa berjualan di pasar tersebut.

“ Kami selama ini berjualan di depan SMP YPK, itukan kalau mau dilihat kita jualan accecoris seperti ini harus di pinggir jalan bukan didalam di belakang terminal Hilux ini. Ada 3 penjual Noken yang jualan di depan SMP YPK yang dipindahkan kesini,” katanya kepada media ini saat ditemui di sela aktivitasnya, Selasa (29/10).

Dirinya mengatakan, jika pemerintah ingin memindahkan dirinya, seharusnya disediakan tempat yang dapat dilihat oleh pembeli. Hal tersebut dirinya sampaikan karena selama hampir 1 bulan dirinya berjualan di pasar di belakang terminal Hilux, pendapatan yang dihasilkan turun drastis.

“ Kami disuruh pindah, kalau seandainya pemerintah mau pindahkan kami harus siapkan tempat, ini memang dikasih sama pemerintah, Perindagkop yang berikan. Kalau mereka mau pindahkan kami yang penjual accecoris begini harus siapkan tempat yang di pinggir jalan bukan seperti begini. Kalau seperti begini kami punya berharap punya langganan yang masuk,”

Mama Ros juga menuturkan, selama berjualan di pinggir jalan dirinya bisa mendapatkan hasil penjualan Rp. 500 ribu hingga Rp. 1 Juta setiap harinya. Namun setelah di pindahkan, selama sebulan berjualan di pasar belakang terminal Hilux, hal tersebut jauh menurun.

“ Kalau disini ini sudah hampir sebulan pembeli saja tidak ada,” jelasnya.

Untuk itu dirinya berharap Pemerintah dapat memperhatikan dirinya bersama penjual yang lain untuk menyediakan tempat jualan di pinggir jalan. Kalaupun tetap ditempatkan di pasar tersebut, dirinya berharap agar seluruh penjual Accecoris Papua di pasar tersebut sehingga pembeli yang mencari accecoris Papua dapat terpusat di pasar tersebut.

“ Kalau memang itu aturan mau diterapkan untuk semua, jangan kami yang penjual Noken saja yang di depan YPK yang dibongkar, sedangkan yang ada di pinggir jalan sepanjang jalan Brawijaya tidak dibongkar. Kalau semua dikumpulkan disini tidak masalah, kalau sudah disini kan jelas pembelinya terpusat kesini. Jadi satu harapan kalau memang bisa harus dikumpulkan di satu tempat,” katanya penuh harapan.

Pada kesempatan tersebut juga dirinya meminta agar pemerintah memperbaiki akses jalan ke pasar tersebut karena selama ini jika hujan turun akses jalan ke pasar tersebut becek.

“ Terus akses jalan ini kalau boleh diperbaiki, karena kalau hujan ini jalan becek,” sambungnya. Sebagai informasi, sebelumnya Kepala Dinas Perindagkop Merauke mengatakan bahwa rencananya pasar yang berada di terminal Hilux tersebut akan di fungsikan sebagai pasar accecoris Papua sehingga penjualan accecoris Papua dapat terpusat disana.[JON-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *