Marman Minta Pengawas Distrik Jangan Takut Lakukan Tugas

0
Peningkatan kapasitas kelembagaan dan kesiapan pengawasan bagi panitia distrik di Papua Selatan.

Peningkatan kapasitas kelembagaan dan kesiapan pengawasan bagi panitia distrik di Papua Selatan.

Merauke, PSP – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Papua Selatan menggembleng ratusan panitia distrik (Pandis) di Kabupaten Merauke dan Boven Digoel lewat peningkatan kapasitas kelembagaan dan kesiapan pengawasan dalam rangka Pilkada serentak tahun 2024.

Dibalik peningkatan kapasitas kelembagaan oleh Bawaslu itu, juga untuk memberikan semangat kepada para panitia distrik mengingat kurang dari satu bulan lagi pemilihan serentak akan segera terlaksana.

“Ini pemilihan kurang lebih 26 hari lagi, kita sebagai pengawas sudah harus lebih menyiapkan diri, baik tenaga, pikiran untuk melakukan pengawasan dengan baik,” ujar Ketua Bawaslu Papua Selatan Marman, M.Si di hadapan para Pandis di Swiss-Bell Hotel, Selasa (29/10).

Ketua Bawaslu Papua Selatan Marman, M.Si dan Sekertaris Bawaslu Papua Selatan Ahmad Elfianto bertindak sebagai pemateri untuk memberikan pemahaman kepada pa disi hingga Kamis 31 Oktober 2024 mendatang.

Marman mengingatkan, pelanggaran yang paling rawan akan terjadi pada saat pemilihan dan pemungutan suara. Maka ketegasan Bawaslu di kabupaten menjadi penting dalam hal memerintah para panitia distrik.

“Bawaslu di kabupaten ini harus jelas dan tegas, supaya kita pengawas bukan sibuk sebagai pengawas, tapi harus tunjukkan jati diri sebagai pengawas, sebab kita bekerja atas nama undang-undang, jadi tidak perlu takut menindak,” kata Marman.

Pertemuan Bawaslu Papua Selatan dengan para panitia distrik itu juga akan membahas pengawasan yang telah dilakukan Pandis di tahapan kampanye yang masih tengah berlangsung.

“Terlebih khusus pengawasan terhadap pendistribusian logistik,” kata Marman.

Marman juga mengatakan persiapan pembentukan PTPS menjadi penting.

Ditambahkan, Pandis dari kabupaten cakupan Provinsi Papua Selatan seperti Asmat dan Mappi akan kembali dilakukan di kemudian hari. “Ini karena mengingat kondisi geografis dan tempat. Nanti akan dilakukan kembali untuk Mappi dan Asmat,” pungkas Marman. [ERS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *