Pj. Sekda Maddaremmeng Ingatkan 120 Pelajar di Merauke Tentang Dasar Negara

0
Sosialisasi ideologi dan wawasan kebangsaan bagi generasi muda orang asli Provinsi Papua Selatan di kalangan pelajar se-Kota Merauke.

Sosialisasi ideologi dan wawasan kebangsaan bagi generasi muda orang asli Provinsi Papua Selatan di kalangan pelajar se-Kota Merauke.

Merauke, PSP – Pj. Sekda Papua Selatan, Drs. Maddaremmeng,M.Si mengingat 120 pelajar SMA sederajat se-Kota Merauke mengenai landasan negara Indonesia yaitu Pancasila, di Hotel Megaria Selasa (22/10).

Pj. Sekda Maddaremmeng meminta para pelajar agar menghafal dan mampu memaham masing-masing sila dalam pancasila.

Hal itu disampaikannya saat membuka sosialisasi ideologi dan wawasan kebangsaan bagi generasi muda orang asli Provinsi Papua Selatan di kalangan pelajar se-Kota Merauke.

Bagi Maddaremmeng sosilisasi yang dilakukan oleh Kesbangpol Provinsi Papua Selatan ini sangat penting.

“Ini begitu penting, karena kalau kita berbicara pancasila itu dasar dari negara, yang namanya dasar, kayak rumah itu namanya pondasi, kalau tidak ada pondasinya rumahnya pasti rubuh,” ucapnya.

Begitu juga dengan negara, kata dia, kalau tidak ada dasar negaranya nah negaranya bisa runtuh.

Nah, bagaimana supaya dasar negara ini supaya kuat tentunya dasar negara itu harus dipahami, dimengerti, dihayati dan diamalkan oleh seluruh rakyat.

Menurut Pj. Sekda Maddaremmeng proses memberikan pemahaman, pengertian kepada anak-anak atau generasi muda khususnya SLTA supaya paham dengan namanya ideologi pancasila tersebut.

“Kalau dulu, kami itu jangankan pancasila, nama menteri pun kita hafal,” lanjutnya.

Dia menyebut, Pancasila itu dihafal, untuk dapat memahami makna yang terkandung didalamnya.

Menurut dia,kalau pancasila sudah dihafal maka makin tinggi ilmunya maka sudah mulai berfikir sila Ketuhanan Yang Maha Esa secara umum orang Indonesia percaya kepada Tuhan.

“Walaupun pun kita punya kepercayaan-kepercayaan lain tetapi kita percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Jadi, di Indonesia itu semua orang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, meskipun beragam agama,” kata dia.

Kemudian, lanjut dia, kemanusiaan yang adil dan beradab. Orang Indonesia itu berkemanusiaan, selalu adil dan punya adab didalamnya.

Selanjutnya, persatuan Indonesia yaitu Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu. Betapa hebatnya, misalnnya bahasanya beda tetapi tetap satu.

“Bahasa di Papua saja mungkin ada 300 lebih bahasa, kita belum bicara Sulawesi dan daerah lainnya,” ujarnya.

Akan tetapi, menurut Pj. Sekda, hebatnya semua berbeda-beda agama, perilaku, budaya termasuk makanan, orang-orangnya, karakternya tetapi bisa bersatu, itulah kehebatan dari pancasila.

“Coba lihat negara-negara yang banyak rasnya tidak pernah akur, kita alhamdulilah banyaknya kita tidak pernah perang,”kata Maddaremmeng.

Maddaremmeng mengatakan, itulah hebatnya pancasila, itulah hebatnya pimpinan-pimpinan saat itu untuk merumuskan suatu dasar yang namanya pancasila.

“Makanya dulu itu disuruh menghafal akhirnya mengerti, memahami, menghayati dan akhirnya mengamalkan. Saya sangat berterima kasih kepada Kesbangpol Papua Selatan dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Kepala Kesbangpol yang sudah melaksanakan acara sosialisasi ini,” tuturnya.

Dengan adanya sosialisasi, menurut dia, tentunya para pelajar yang masih bersekolah bisa memahami.

“Karena saya yakin banyak yang tidak hafal pancasila, kalau lebih banyak arahan apalagi kalau sudah siang-siang dan makan siang pasti banyak yang tidur,”kata dia.

Menurut dia, lebih baik dihafalkan yang dimaksud dengan Ketuhanan Yang Maha Esa itu seperti apa, yang dimaksud kemanusiaan yang adil dan beradab itu seperti apa sampai dengan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Karena kita sering keluar dari patron kebiasaan manusia misalnya kalau kita membentuk organisasi itu awalnya dari kumpul, dengan adanya berkumpul mereka sepakat membuat keputusan mendirikan satu organisasi,”ujarnya.

Lanjut dia, itu yang diharapkan dan dipesankan kepada peserta agar coba memahami, ini bukan suatu pelajaran tetapi dasar negara. Tidak hanya menjadi dasar negara tetapi bisa menjadi dasar untuk hidup.

“Semua pelajaran itu ada manfaatnya, tinggal kita mau memanfaatkannya itu dari proporsi yang ada,”katanya.

Dia mengajak para siswa mengikuti kegiatan belajar semua apalagi yang berkaitan dengan negara, kalau cinta negara harus belajar dasar-dasar negara. Kepala Sub Bidang Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Agama Kesbangpol Papua Selatan, Yuliana Siti Farida mengatakan sosialisasi itu bertujuan agar generasi muda OAP di Papua Selatan memahami tentang arti penting pemantapan ideologi pancasila, bela negara, dan wawasan kebangsaan sebagai pedoman dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. [ERS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *