Cuaca Ekstrim Diperkirakan Masih Terjadi Hingga 18 Maret, Warga Pesisir Dihimbau Tetap Waspada

0
Kepala Staklim Papua Selatan, Masrsildu Keytimu.


Merauke, PSP – Ratusan masyarakat di wilayah pesisir pantai di kabupaten Merauke terpaksa harus mengungsi akibat dari banjir Rob yang berdampak terhadap rumah-rumah mereka yang terendam bahkan banyak dari mereka yang rumahnya rubuh dihantam gelombang tinggi yang terjadi beberapa hari terakhir ini.

Mengenai cuaca esktrim yang terjadi di Merauke akhir-akhir ini, Kepala Stasiun Klimatologi (Staklim) Papua Selatan, Marsildus Keytimu mengatakan pihaknya sebelumnya telah menginformasikan terkait kondisi ini. Dimana cuaca ekstrim tersebut terjadi karena saat ini wilayah Papua Selatan memasuki peralihan musim atau pancaroba.

Hal tersebut diperparah dengan adanya fenomena bibit siklon 93P yang terjadi di teluk Carpentaria yang menyebabkan terjadinya awan-awan konvektif bertiup ke arah selatan, memicu terjadinya pertumbuhan-pertumbuhan awan signifikan. Ini menyebabkan beberapa hari ini akan terjadi hujan, terutama nanti berdampaknya ke daerah maritim, akan terjadi ombak-ombak tinggi

“ Ini akibat dari dampak tidak langsung bibit siklon 93P di teluk Carpentaria, ini benar-benar memberikan dampak untuk cuaca hujan nanti dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang dan juga memberikan dampak ke perairan atau maritimnya,” katanya kepada media ini melalui sambungan telepon, Sabtu (16/3).

Marsildus menjelaskan, gelombang laut tinggi sekitar 1,5-2,5 meter terjadi di sekitar peraian Amamapare hingga Agats, kemudian perairan Yos Sudarso dan perairan Merauke. Kemudian gelombang laut 2,5-4 meter yang cukup tinggi terjadi di sekitar laut Arafuru. Diperkirakan cuaca ekstrim ini akan terjadi hingga 18 Maret 2024 mendatang, sedangkan gelombang tinggi di perairan Merauke akan terjadi hingga sepekan kedepan.

“ Update cuaca untuk wilayah pesisir ini masih terjadi potensi sampai 7 hari kedepan terkait hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Tapi yang perlu kita khawatirkan 3 hari kedepan, ini yang perlu kita waspadai terhadap tinggi gelombang,” jelasnya.

Untuk itu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat khususnya yang berada di wilayah pesisir agar waspada terhadap gelombang tinggi yang terjadi dan hindari aktivitas di pesisir pantai selama cuaca ekstrim.

“ Kami menghimbau tidak pernah henti terkait banjir Rob itu perlu diwaspadai lagi mungkin segera dilakukan tindak tanggap darurat karena sudah banyak yang mengungsi supaya segera menghindari aktivitas terutama nelayan-nelayan yang kemarin sudah sempat kami himbau jangan melaut dulu untuk beberapa hari kedepan,” himbaunya.[JON-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *