Warung Remang-remang Kembali Menjamur, Pemda Boven Digoel Siap Ambil Tindakan

Tanah Merah, PSP –  Wanita Tuna Susila di Kabupaten Boven Digoel terus meningkat, baik yang bekerja di Tempat Hiburan Malam THM maupun Warung Remang-remang yang menghiasi jalan trans Papua KM 3 tanah merah. Hal ini dibenarkan Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Kabupaten Boven Digoel Gerardus Erangggedayop, S,Ip saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.

Dijelaskan Gerardus, sesuai dengan hasil data 2021 yang di data oleh pihaknya tercatat sebanyak 97 WTS, yang bekerja di THM. Sementara WTS yang bekerja di Warung Remang-Remang sesuai data 2023 sebanyak 30 WTS, yang menghuni di pinggiran jalan trans Papua tanah merah, sehingga total keseluruhan sebanyak 130 WTS.

Diakui Gerardus ,dari 130 WTS yang ada, hingga saat ini belum dijamah oleh pemerintah melalui dinas-dinas terkait, seperti sosialisasi maupun pemeriksaan kesehatan. Mengapa demikian karena ada beberapa faktor, salah satunya pada saat aksi demo di Tahun 2020, Masyarakat minta agar Warung remang-remang segera di tutup karena selain berada di pusat ibu kota juga tidak berijin.

“Memang pada saat itu, warung ini mulai di tutup, namun berjalannya waktu, sampai sekarang sudah tambah banyak.

Lebih lanjut ia menuturkan, terkait dengan menjamurnya warung esek-esek tersebut, pihaknya tengah melakukan kordinasi dengan OPD teknis terkait lainnya untuk segera mengambil tindakan. Apakah di tutup, atau di relokasi di tempat khusus, sehingga dapat di pantau oleh pemerintah. Pasalnya jika hal ini dibiarkan terus menerus, tentu kedepan akan membawa dampak buruk bagi masyarakat yang ada di Boven Digoel, seperti HIV Aids dan sejenisnya.

“Kalau mau di relokasi, dari kita sudah siapkan tempatnya di jalan Ampera, bahkan sudah ada pelepasan tanah, tinggal mencari pihak ketiga untuk membangun rumah-rumahnya dan direlokasi, sehingga mudah untuk di pantau dan di atur,”ujartnya. [VER-NAL]