Kolaborasi  dengan Pemda, PT BIA Kembali Gelar Konsultasi Publik

0
Logo

Yanto Dawenan : Sebagai perusahaan berkelanjutan, butuh  dukungan dari berbagai pihak

Merauke, PSP –  Pemerintah daerah (Pemda) Merauke dan PT. Bio Inti Agrindo (PT. BIA) kembali menggelar konsultasi publik kaitan  menjalin kemitraan strategis pengembangan masyarakat dan pelestarian alam di Hotel Halogen Merauke, kemarin. Konsultasi itu diharapkan  mendapat masukan guna mencapai tujuan bersama yakni Merauke gerbang masyarakat sehat, cerdas dan sejahtera.

Perwakilan PT  BIA, General Manager, Yanto Dawenan menyebut kegiatan tersebut merupakan komitmen pihaknya sebagai perusahaan berkelanjutan, membutuhkan dukungan dari para stekaholder agar rencana kegiatan di 8 kampung dapat diimplementasikan dengan baik. Diharapkan dapat menginformasikan hasil kegiatan sepanjang tahun 2022 lalu, menjaring aspirasi serta masukan dari para pemangku kepentingan dan bisa menyinergikan kegiatan Pemda Kabupaten Merauke Bersama perusahaan dalam melaksanakan program ditahun mendatang.

“Dengan demikian, program yang direncanakan dapat tepat sasaran dan terealisasi di lapangan sesuai kebutuhan masyarakat,” terangnya.

Konsultasi publik ini, sebutnya, bertujuan menjaring masukan dari peserta atas kegiatan yang telah dilakukan tahun sebelumnya dan tantangan yang dihadapi serta rencana kegiatan di tahun mendatang.

Sementara Manager Program PT BIA, Resit Sozer  menyampaikan perkembangan yang telah dilakukan selama satu tahun antara lain adalah kajian sosial budaya dan ekonomi yang dilakukan bersama dengan Politeknik Yasanto Merauke. “Kajian baseline ini akan dijadikan tolak ukur/indikator kesuksesan dalam implementasi program,” jelasnya.

Ia menyebut, implementasi program pengembangan masyarakat dan pelestarian alam akan berfokus di  Distrik Muting dan Ulilin pada delapan  kampung, yaitu Kampung Selil, Kindiki, Pachas, Muting, Boha, Kolam, Wan dan Selauw. Selain itu Dinas Pendidikan juga memaparkan hasil baseline pendidikan dengan menggunakan standar nasional pendidikan (SNP) yang telah dilakukan pada bulan Mai 2023 lalu, dilanjutkan dengan pemaparan hasil baseline kesehatan yang dilakukan atas MOU PT.Bio Inti Agrindo dengan BKKBN.

Kajian dilakukan pada April 2023 oleh Puskesmas Muting dan Klinik PT BIA yang di supervisi oleh Dinas Kesehatan dengan melakukan skrining dan wawancara untuk dapat menentukan sasaran perbaikan gizi / pemberian makanan tambahan. Salah satu program yang mendukung untuk mencegah stunting, sebagai bagian dari isu prioritas nasional yang telah dicanangkan Presiden Jokowi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, dengan target penurunan nasional dari kondisi 24,4% pada 2021 menjadi 14% pada 2024. Program ini dilakukan dengan cara Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil, ibu menyusui dan anak dibawah usia lima tahun (Balita).

“Harapannya, melalui PMT maka keberadaan Ibu dan Anak akan menjadi lebih sejahtera dan terbebas dari stunting. “Program PMT akan diberikan kepada sasaran yang telah diidentifikasi pada delapan kampung, dengan harapan ibu dan anak akan terbebas dari stunting,” ujarnya.

Hasil kolaborasi BIA dengan P3MD juga telah berhasil membentuk Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) di tiga kampung pada tahun 2023 ini yakni Kampung Selil, Kindiki dan Muting untuk dijadikan sebagai percontohan pengelolaan usaha lokal, sosialisasi pembentukan BUMK, penyusunan anggaran dasar dan musyawarah kampung telah dilakukan pada Mei 2023 lalu oleh TAPM P3MD, TPP Disktrik Muting dan Distrik Ulilin juga PT.Bio Inti Agrindo.

Ditambahkannya, PT Bio Inti Agrindo (PT BIA) merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Kabupaten Merauke sejak tahun 2012. Perusahaan menjalankan kegiatan operasionalnya dengan menjunjung tinggi akan komitmen keberlanjutan, mematuhi Prinsip & Kriteria ISPO, ISO dan juga RSPO. 

“Sejalan dengan visi dan misi perusahaan untuk tumbuh dan berkembang bersama masyarakat, dibawah skema RSPO, PT BIA menginisasi kegiatan sosial dan konservasi program, bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Merauke, bersinergi dengan pemerintah daerah dan pusat, guna meningkatkan ekonomi, kesehatan, pendidikan serta kelestarian alam,” pungkasnya.

Sementara Plt Sekda Merauke, Jeremias Ndiken,  mengatakan masyarakat Malind harus punya anak-anak yang cerdas, agar dapat membangun Merauke. Untuk itu, ia meminta agar pembagian bagi hasil plasma digunakan dengan baik oleh masyarakat dan disisihkan untuk tabungan Konsultasi public itu diikuti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung, perwakilan Kepala Kampung, Lembaga Masyarakat Adat, Tokoh Agama dan tokoh masyarakat, DPMPTSP BKSDA, Dinas Ketahanan Pangan, Politeknik Yasanto, Universitas Musamus maupun peserta lainnya.[FHS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *