Pertama di Papua Selatan! Seminar dan Workshop “Bantuan Hidup Dasar Kasus Henti Jantung, Tersedak, dan Kecelakaan Lalu Lintas” untuk Awam melalui Proyek HOPES RS Bunda Pengharapan dan Universitas Musamus

0
1

Oleh: dr. Robert Shen, M.Biomed. (Ketua Panitia Seminar dan Workshop proyek HOPES, Rumah Sakit Bunda Pengharapan, Merauke, Papua Selatan)

Papua Selatan sebagai Provinsi baru di Indonesia perlu melakukan akselerasi di berbagai sektor, pada sektor Pendidikan dan Kesehatan, upaya prevensi penyakit dan edukasi kesehatan masyarakat awam di Papua masih menjadi agenda kita bersama. Melalui Proyek HOPES RS Bunda Pengharapan yang diketuai dr. Robert Shen, M.Biomed, bekerja sama dengan Universitas Musamus melakukan kolaborasi seminar dan workshop mengenai “Bantuan Hidup Dasar Kasus Henti Jantung, Tersedak, dan Kecelakaan Lalu Lintas” untuk civitas akademika termasuk mahasiswa/I dan dosen-dosen Universitas Musamus yang berjumlah 90 orang peserta.

Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) sendiri pada kota-kota besar di Provinsi lain cukup sering diadakan, baik untuk tenaga medis maupun masyarakat awam (non-medis), sedangkan di Papua Selatan, pelatihan ini pertama kali diadakan! “Kegiatan ini merupakan rangkaian dari proyek HOPES (Health On-service Project for Essential Issues) yang mengangkat isu-isu kesehatan esensiil di Indonesia, proyek pengabdian masyarakat jangka panjang ini merupakan komitmen RS Bunda Pengharapan untuk meningkatkan kesejahteraan dan pengetahuan kesehatan masyarakat di Papua Selatan, dapat berupa bakti sosial seperti yang dilaksanakan pada bulan April 2023 lalu, ataupun seminar dan workshop yang dilaksanakan saat ini dengan berkolaborasi bersama Universitas Musamus”, ucap  dr. Robert Shen, M.Biomed selaku ketua panitia.

Seminar dan workshop Kesehatan ini dibawakan oleh dua orang profesional medis yang sudah lama mengabdi di Papua Selatan. Dokter bedah dr. I Made Agus Suarsana, Sp.B, MARS, FINACS, FICS, dan dokter anestesi dr. Meilina Imelda, Sp.An.

Mengapa topik seminar dan pelatihan ini begitu penting untuk masyarakat awam? Pernahkah kita menemukan orang yang tidak sadarkan diri, tersedak atau kejadian kecelakaan lalu lintas? Terkadang kita bingung harus berbuat apa, sehingga seringkali hal yang kita lakukan justru memperberat kondisi korban yang ingin kita tolong. Penanganan pre-hospital yang benar, sebelum menerima bantuan medis di rumah sakit, menjadi hal yang krusial, karena dapat meningkatkan angka keselamatan korban dan mengurangi angka kecacatan!

3 topik krusial, yaitu henti jantung, tersedak, dan kecelakaan lalu lintas merupakan kasus-kasus yang sering ditemukan di masyarakat Papua Selatan. Beberapa waktu lalu kita mendengar kabar duka cita kecelakaan lalu lintas dari mahasiswa pengendara motor yang tertabrak truk di wilayah kampus di Merauke dengan kondisi korban kritis ketika dibawa ke Rumah Sakit. Masyarakat dihadapkan pada keinginan untuk menolong namun terkadang bingung cara yang benar dan tindakan apa yang harus dilakukan selain membawa korban ke Rumah Sakit. Kondisi ini berbeda dengan berita duka akhir tahun kemarin yaitu kejadian henti jantung massal akibat stampede (terinjak) di Korea Selatan yang menewaskan 159 orang, dan pada liputan berita kita melihat banyak sekali warga awam yang turut memberikan stabilisasi korban dan pompa jantung, tidak hanya tenaga medis. Ini yang seharusnya kita warga Indonesia juga perlu mengetahui dan melakukannya bila menemukan korban serupa.

Kegiatan seminar dan pelatihan kesehatan yang dilaksanakan pada 12 Mei 2023 di Aula Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Musamus ini merupakan permulaan komitmen RS Bunda Pengharapan untuk meningkatkan tingkat pengetahuan masyarakat di bidang kesehatan yang secara nyata dapat dilakukan pada kehidupan sehari-hari. Setidaknya 90 peserta yang mengikuti kegiatan ini sudah paham mengenai bantuan hidup dasar kasus henti jantung, tersedak, dan keceakaan lalu lintas. Besar harapan RS Bunda Pengharapan agar para peserta dapat turut menyelamatkan jiwa bila dihadapkan pada kondisi tersebut, begitu juga agar ilmu ini dapat diteruskan kepada rekan-rekan lainnya. Kegiatan seperti ini tentu tidak hanya satu kali, akan ada rangkaian kegiatan serupa kedepannya.

HOPES sebagaimana arti harafiahnya adalah ‘Pengharapan’, kiranya kegiatan ini menjadi saluran Berkat Tuhan melalui RS Bunda Pengharapan untuk membawa harapan, kebaikan dan penyembuhan khalayak ramai di Papua Selatan dan demi kemuliaan nama Tuhan. Pro Deo et Patria, Untuk Tuhan dan Tanah Air!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *