Pengentasan Kemiskinan Kunci Penurunan Stunting
Kepala Dinas Kesehatan, dr. Neville Muskita
Merauke, PSP – Sesuai hasil survei gizi dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting di kabupaten Merauke dari tahun 2021 hingga 2022 kemarin mengalami penurunan. Hal tersebut sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Merauke, dr. Nevile Muskita kepada media ini di kantornya belum lama ini.
“ Kalau Stunting kita dari hasil Survei Gizi SSGI di 2021 kita sekitar 28 Persen, hasil survei gizi terkait stunting di 2022 kita turun 5 persen jadi sudah 23 persen,” katanya.
Untuk tahun ini, Dinkes terus berupaya agar angka stunting tersebut terus menurun, hal tersebut juga sejalan dengan intruksi Presiden Republik Indonesia saat mengumpulkan kepala-kepala daerah beberapa waktu lalu.
Beberapa upaya mulai dari menjaga kesehatan usia produktif hingga pemberian asupan gizi kepada bayi dilakukan sebagai upaya menekan angka stunting di kabupaten Merauke.
“ Kalau kita di kesehatan kalau intervensi stuntingnya itu intervensi spesifik, mulai dari mana kita menjaga kesehatan usia produktif misalnya pada remaja putri sehingga mempersiapkan mereka misalnya pada tahap tertentu menjadi calon ibu sehingga kesehatan reproduksinya baik, kemudian selama ibu hamil kita ada juga pemeriksaan rutin kepada ibu hamil, sehingga kita harap bayi yang dikandung lahir dan jangan sampai risiko stunting,” jelasnya.
Namun, lanjutnya, yang memberikan kontribusi terbesar untuk penurunan stunting sebenarnya yang sifatnya intervensi sensitif lintas program mulai dari bagaimana pengentasan kemiskinan, kecukupan gizi keluarga, sanitasi lingkungan hingga akses air bersih masyarakat.
“ Kalau itu bisa kita lakukan dengan baik berkolaborasi dengan seluruh stakeholder, pasti angka stunting itu bisa turun,” lanjutnya.
Hal tersebut akan merujuk kepada pengentasan kemiskinan yang harus dilakukan agar kasus stunting tidak terus bertambah.
“ Yang paling penting sebenarnya adalah pengentasan kemiskinan, ketika orang miskin pasti sanitasi lingkungan buruk, akses air bersih kurang, akses layanan kesehatan juga kurang, ini semua berdampak,” pungkasnya.[JON-NAL]