Pasca Penembakan Nelayan Merauke, BNPP Bahas Pelanggaran di Perbatasan RI-PNG
Rapat koordinasi BNPP di Merauke pasca penembakan Nelayan asal Indonesia, Selasa (8/11). Foto: PSP/JON
Merauke, PSP – Asisten Deputi Pengelolaan Batas Negara wilayah Laut dan Udara Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Republik Indonesia, Siti Metrianda Akuan melakukan rapat koordinasi dengan beberapa pihak terkait diantaranya Pemda Merauke, CIQS, Lantamal XI, Pelabuhan Perikanan Nusantara, Polres Merauke dan beberapa pihak terkait lainnya dalam rangka tindak lanjut rencana kegiatan pasca penembakan nelayan asal Indonesia di perairan Papua Nugini, Selasa (8/11).
“ Penembakan ini kan agak cukup membuat kita tersentak, ini yang harus disikapi juga kita harus lebih serius,” kata Siti Metrianda kepada wartawan seusai kegiatan.
Dalam kegiatan tersebut ada beberapa point penting yang dihasilkan diantaranya meningkatkan pertahanan, keamanan di wilayah perbatasan Indonesia-PNG dan juga pembangunan ekonomi masyarakat di perbatasan.
Pihaknya melihat bahwa peristiwa penembakan terhadap nelayan Indonesia di perairan PNG tersebut tidak manusiawi, sehingga hal tersebut perlu penanganan dan perhatian serius bagi pemerintah.
“ Kita juga harus menindak warga yang melanggar diperbatasan kita, tapi yang dihimbau disini kepada PNG janganlah pakai tembakanlah, lebih manusiawi dan humanis, kalau ditangkap denda kita masih bisa terima, tapi kalau penembakan kita tidak bisa terima,” jelasnya.
Untuk itu, hasil dari pertemuan tersebut akan dibawa ke kementerian terkait agar menjadi perhatian sebagai langkah untuk mengurangi hal-hal serupa kembali terjadi kedepannya.
“ Kita perlu penambahan kekuatan kita diperbatasan, semuanya harus direncanakan,” pungkasnya.[JON-NAL]