Merauke Berikan Penghormatan kepada Korban Tragedi Kanjuruhan
Acara Suporter AREMANIA berbelansungkawa peristiwa di Kanjuruhan di Gor Hiad Sai kemarin malam. Foto: PSP/ERS
Merauke, PSP – Secara spontanitas, Forkopimda di Kabupaten Merauke menggelar penghormatan terhadap korban tragedi di Kanjuruhan Malang. Dimana, akibat pagelaran Liga 1 sepak bola antara Persebaya melawan Arema FC 174 jiwa melayang dengan konyol.
Dalam acara penghormatan yang dilaksanakan di Gor Hiad Sai, Selasa (4/10) tadi malam langsung dihadiri Wakil Bupati Merauke, Kapolres Merauke, Dandim 1707/ATW, para tokoh lintas agama, DPRD Merauke, Kepala Dinas Pemuda dan Olaharaga Merauke, prajurit TNI, serta suporter AREMA FC di Kabupaten Merauke.
Penghormatan dilakukan dengan menyalakan lilin serta tabur bunga didepan panggung yang dihias dengan sederhana.
Dewan Penasehat Paguyuban Arema Raya di Merauke Slamet Widodo mengatakan, berterimakasih kepada semua unsur yang terlibat atas spontanitas untuk bersama – sama berbelasungkawa atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.
“Ini bentuk penghormatan kita dari Merauke, terimakasih atas partisipasi kita semua yang bersama – sama mendoakan suporter yang jadi korban tragedi di Kanjuruhan,” ujar Slamet Widodo.
Slamet Widodo menyebutkan, bahwa suporter Arema Malang dan Bonek juga ada di Kabupaten Merauke, yang turut berdukacita atas tragedi itu.
Sementara itu, Wakil Bupati Merauke H. Riduwan, M.Pd mengatakan, sudah selayaknya sarana olaharga menjadi sarana pemersatu bangsa, bukan permusuhan.
“Kita menyesalkan kejadian itu, ini sungguh tragedi yang sangat tragis,” kata Wabup Riduwan.
Kendati demikian, Wabup Riduwan mengemukakan bahwa peristiwa itu saat ini penting tidak mencari siapa yang salah.
“Tidak pentinh mencari siapa yang salah, kita di Merauke segala suku ada, kita harus jadi perekat bangsa, izakod bekai izakod kai itu bukan slogan biasa,” ujar Wabup Riduwan.
Wabup Riduwan mengingatkan, menjalin persaudaraan dalam bidang olahraga sangat perlu dilakukan meski berbeda – beda suku, ras maupun agama. “Boleh fanatik tapi kita harus tetap jalin persaudaraan, kiranya ini menjadi pelajaran bagi kita semua,” pungkas Wabup Riduwan. [ERS-NAL]