Pelni : TKBM Resmi Perlu Diberikan Tanda Pengenal

I Komang Budiswastawan
Merauke, PSP – PT. Pelni Cabang Merauke yang juga memperkerjakan buruh untuk membongkar dan memuat barang dari kontener, kesulitan mengetahui buruh yang dinaungi TKBM dan tidak dinaungi oleh TKBM.
Hal itu sebagaimana disampaikan Kepala Pelni Cabang Merauke I Komang Budiswastiawan kepada wartawan di ruang kerjanya, kemarin.
“Kami kesulitan mengidentifikasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) yang bekerja di Pelabuhan Merauke. Ada buruh mengaku – ngaku terdaftar di TKBM” ujar Komang.
Menurutnya, para buruh resmi TKBM perlu diberikan fasilitas pengenal diri.
“Kami susah membedakan TKBM resmi dan yang bukan, karena semuanya tercampur dalam terminal penumpang dan Pelabuhan. Sebab banyak juga yang dipengaruhi miras,” ungkap Komang.
Komang menyebutkan, keluhan ini juga datang dari Buruh TKBM resmi itu sendiri
“Buruh TKBM resmi juga sampaikan keluhan yang sama. Mereka juga tidak menginginkan masuknya tenaga kerja luar di luar TKBM,” katanya.
Sebab,kata Komang, buruh – buruh lepas itu juga mematok tarif seenaknya.
“Kalau bebas, otomatis mengurangi omset orang-orang TKBM. Ini jadi atensi untuk pendataan dilengkapi atribut pendukung yang mudah dikenal serta tidak mematok tarif seenaknya,” tandasnya.
Menurut Komang, kelengkapan identitas menjadi penting, agar ketika ada masalah mudah untuk diketahui. “Tujuannya ketika ada complain dari penumpang, akan mudah ditelusuri petugas. Pelabuhan ini wajah, pintu masuk Provinsi Papua Selatan selain bandara, kita harapkan ada perubahan ke depan,” katanya. [ERS-NAL]