Generasi Muyu Tolak Pembangunan Bendungan di Kali Muyu
Generasi Muyu menolak pembangunan bendungan diwilayahnya. Foto: PSP/ERS
“ Sampai langit terbelah tidak boleh ada bendungan ditempat kami, khususnya Kali Muyu.”
Merauke, PSP – Secara tegas rencana pemerintah membangunan bendungan diatas Kali Muyu kembali ditolak. Meski sudah ada survei yang berkelanjutan dilakukan oleh tim larap dan amdal Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua Merauke, masyarakat tidak setuju bendungan akan didirikan diatas tanah mereka.
Seperti diketahui, hasil survei tim larap dan amdal ada sekitaran 1500 hektar lahan yang sudah disurvei dan masuk dalam pengolahan data rencana pembangunan itu saat ini.
Penolakan secara tegas itu sebagaimama disampaikan Generasi Muyu gabungan Dewan Adat Suku (DAS) Muyu yang dimotori Stefen Robert Belarminus dan Benediktus Minipko kepada wartawan kemarin.
“Semua perlu tau, tanggal 17 September 2022 kami masyarakat adat suku Muyu, klam Jonggom, Are, Kasaud, Ningrum, Kakaib, Kamindip, Okpari, Kayuet kami sudah melakukan penandatangan petisi di depan kantor distrik Ninati, untuk menolak itu,” tegas Belarminus.
Dan beberapa kampung yang ada di Distrik Ninati yaitu Tembutka, Timka, Ninati, Kawaktebut, dan Yetetun.
Lanjut Belarminus, generasi Muyu itu sudah juga melakukan investigasi dimana ditemukan banyak sekali hal yang tidak memenuhi hak – hak sesuai undang – undang yang berlaku.
“Kami masyarakat ada tidak dapat apa – apa, terutama adat klen are, jonggom, kasaud, kakaib, kamindip,oppari, kauyet, kami tidak dapat apa – apa disana, kami hanya kehilangan mata pencarian, kehilangan hak hidup masyarakat yang ada,” ucap Belarminus.
Jadi, kata Belarminus, diharapkan tidak mengganggu mata pencarian masyarakat setempat.
“Jadi kami sudah tolak, pemerintah jangan paksakan bangun bendungan ditempat kami. Sampai langit terbelah tidak boleh ada bendungan ditempat kami. Khususnya Kali Muyu,” tegas Belarminus.
Yang perlu jadi perhatian, Belarminus mengingatkan, adalah pendidikan, infrastruktur jalan, perumahan masyarakat, begitupun tempat peribadahan.
“Kami minta pembangunan tapi dalam bentuk lain. Seperti infrastruktur jalan, jembatan, perumahan, sekolah, gereja. Kami ini perlu itu, kami tidak punya ijazah, tidak punya skill tidak punya apa – apa, cuma punya tanah itu warisan leluhur kami. Jangan coba – coba ganggu tanah kami. Negara wajib melindungi kami,” sebutnya.
Belarminus menyarankan, pemerintah sebaiknya membangun bendungan ditempat lain.
“Jadi tidak perlu. Kalau mau bangun ditempat lain. Namanya saja sudah bendungan sungai digul ya bangun di digul bukan di Kali Muyu,” pintanya.
Ditempat yang sama Sekretaris Klen Are Kasau Benediktus Minipko mengatakan, pembangunan itu sudah akan mengancam eksistensi populasi keberadaan masyarakat wilayah dusun marga.
“Saya mewakili warga klen are kasaud secara khusus dan secara umum semua klan yang ada dalam badan DAS Muyu mulai dari Okpari, Kamindip, Kayuet, Kakaib, Yonggom, Ningrum, intinya saja, menolak pembangunan bendungan,” tegas Benediktus.
Bukan hanya itu, kata Benediktus, pembangunan nantinya mengancam margasatwa, flora dan fauna.
“Semua akan kena dampak. Ini ancaman besar. Jadi kami menolak,” kata Benediktus. [ERS-NAL]
1 thought on “Generasi Muyu Tolak Pembangunan Bendungan di Kali Muyu”