Cosmas Jem : Aparat Harus Bergerak Tangani Penyimpangan BBM
Merauke, PSP – Anggota DPRD Kabupaten Merauke Fraksi PDI-P sempat geram di ruang sidang DPRD akibat aparat tidak bergerak menangani persoalan penyimpangan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi.
Kegeraman itu dilampiaskan Anggota DPRD Cosmas Jem, sembari memukul meja saat Aliansi Mahasiswa Merauke unjuk rasa mengenai kenaikan harga BBM di Kantor DPRD Merauke.
“Mengenai BBM, kenapa ini aparat tidak bisa bergerak ini,” ujar Cosmas Jem sembari menepuk meja kemudian diiringi sorakan dan tepuk tangan dari para mahasiswa.
Dikatakan Cosmas, aparat sedianya harus bergerak mengingat persoalan BBM di Merauke seakan tidak pernah selesai dan menjadi rahasia umum.
“Harus bergerak. Modifikasi tangki, itu sudah niat mencuri, jangan bilang karena tidak ada aturan tentang modifikasi (jadi) los, itu sudah ada niat untuk curi, dicuri 20 liter saja masyarakat korban,” tegas Cosmas.
Dikatakan Cosmas, sudah sepantasnya pihak aparat menjadi penolong bagi masyarakat.
“Pihak aparat cobalah kalau direkomendasikan harus bantu, bantu kami. Coba tangkap satu dua orang pasti nanti ada perubahan, tidak usah ragu – ragu, tangkap dulu,” tegas Cosmas.
Cosmas mengungkapkan, bahwa ditahun 2020 Tokoh Masyarakat Jhon Gluba Gebze sudah sempat mengeluarkan rekomendasi.
“2020 bapak Jhon sudah pernah keluarkan rekomendasi, salah satunya yang bermain itu di Sota sana, tapi aparat kasi tinggal, ini kendala. Kami sebagai anggota dewan fungsi kami memang pengawasan, tapi bukan tugas kami untuk jaga di SPBU sana,” tegas Cosmas lagi.
Soal kenaikan harga BBM ini, Cosmas Jem sendiri secara jujur menyampaikan di forum pertemuan DPRD dengan mahasiswa itu tidak menolak kenaikan harga BBM.
“Saya minta maaf, untuk mengambil sikap menolak saya fraksi PDI-P tidak, kalau untuk antar (Rekomendasi) saya bisa dan bagaimana menjawab kenaikan BBM kami siap, ini saya bicara politik, Jokowi itu bagian PDI-P,” ujar Cosmas. [ERS-NAL]