Minta Pisah, Pemuda ini Tikam Pacarnya Hingga Meninggal Dunia

0
Penikaman

Merauke, PSP – Seorang pria berjinsial NK (30) akhirnya mendekam di rutan Mapolres Merauke, setelah menikam pacarnya dengan sebilah pisau hingga meninggal dunia di Jalan Raya Mandala gang Bernadetha, Jumat (9/9), sekitar pukul 08.54 WIT.

“Dia ditangkap tadi malam, empat hari setelah kejadian. Saat diinterogasi, dia tidak mengelak,” ujar Kapolres Merauke melalui KBO Reskrim, Ipda Eko  Irianto di ruang Pidum Sat Reskrim, kemarin.

Kini yang bersangkutan sedang menjalani pemeriksaan oleh penyidik guna mempertanggungjawabkan perbuatannya di muka hukum.  Motifnya diduga karena kesal dan sakit hati. Dimana, korban meminta untuk pisah saja, sementara mereka sudah dikaruniai seorang anak yang masih balita. Selain pelaku, penyidik juga sedang menggali keterangan dari saksi-saksi yang ada di TKP saat kejadian.

“Kita juga sudah melakukan olah TKP dan mengamankan pakaian korban saat kejadian,” terang Ipda Eko.

Dalam kasus ini, penyidik menjerat pelaku dengan pasal 340 KUHP, dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara, seumur hidup dan atau hukuman mati.

KBO Reskrim menambahkam  dalam  rekaman CCTV yang diperoleh, sebelum kejadian, korban bersama pelaku sempat cecok mulut di halaman TK Bhernadeta. Pelaku lalu menarik tangan korban, namun korban berontak dan mencoba melarikan diri. Oleh pelaku langsung menusuk korban dari arah belakang hingga jatuh tersungkur. Korban sempat dilarikan ke RSAL untuk mendapat penanganan medis. Namun, takdir berkata lain dan menghadap sang khalik.

Sementara pelaku sendiri juga mengakui perbuatan yang telah menghilangkan nyawa sang pacar. Ia mengaku kesal dan sakit hati, lantaran korban meminta pisah, sedangkan dirinya tidak menginginkan hal itu. Korban dinilai tidak mengurus anak mereka dengan baik dan malah memilih pergi  bersama teman-temannya jalan-jalan.

“Kita sudah sering ribut mulai bulan Mei kemarin,” ucap pelaku dengan nada haru.

Pelaku mengaku, bila mereka  sudah lima tahun hidup bersama, namun belum ada ikatan atau nikah secara resmi. Puncak kemarahan pelaku saat kejadian. Dengan kondisi tidak bisa lagi menahan rasa emosi, saat mereka kembali cekcok, pelaku langsung menghunuskan pisau miliknya hingga mengenai korban. 

“Saya sudah tidak tahu lagi dan langsung tikam,” ceritanya.

Pelaku menambahkan, kini anak mereka disuh oleh keluarganya. Sebab, masih kecil dan butuh perhatian ekstra.[FHS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *