BBM Naik, Supir Angkot Ngambek Ga Mau Angkut Penumpang
Para supir angkot sesaat mogok angkut penumpang memarkirkan angkot mereka di Jalan Martadinata. Foto: PSP/ERS
Merauke, PSP – Puluhan supir angkot merah dan kuning di Merauke sempat ngambek dan secara spontanitas melakukan aksi mogok mengangkut penumpang, Rabu (7/9).
Para supir secara bersama – sama memarkirkan angkot mereka di Jalan Martadinata karena kenaikan BBM yang dianggap tidak seimbang dengan tarif ongkos yang belum dinaikkan.
Bahkan para supir rela menurunkan beberapa penumpangnya di jalanan agar bersama – sama satu suara menyuarakan keseimbangan harga BBM dan tarif angkot.
Salah seorang supir angkot merah Adrianus Gile mengatakan, seharusnya pemerintah melakukan keseimbangan terkait kenaikan BBM dan tarif penumpang.
Sebab, pendapatan tidak akan seimbang dengan biaya BBM yang akan dikeluarkan.
“Setoran sekarang rata – rata 150 sampai 200 ribu, sebelum BBM naik pendapatan perhari 300 ribu kalau pun dapat, nah sisanya minyak. Lalu, setoran kerumah, apa,” ujar nya tanya.
Mereka mengaku, jika tidak ada respon dari pemerintah teekait aksi mogok para supir, para supir akan terus melakukan aksi mogok.
“Ya kalau tidak direspon kita akan mogok – mogok aja nanti ya, karena memang tidak sesuai,” kata dia.
Sementara Ketua DPC Organda (Organisasi Angkutan Darat) Merauke Mulyono Labula saat dikonfirmasi melalui sambungan telefon kemarin mengatakan, pihaknya masih menunggu tindaklanjut dari Dinas Perhubungan Kabupaten Merauke setelah daftar penyesuaian tarif tersebut diteruskan ke Dishub.
“Kami usulkan naik ke tujuh ribu, dari harga semula lima ribu sebelum kenaikan BBM. Organda menyepakati tarif angkutan dalam kota tidak lebih dari itu agar tidak memberatkan penumpang,” kata Mulyono.
Dilanjutkan, pihaknya masih menunggu respon dari Dishub mengenai penyesuaian tersebut.
Pihaknya berharap, ketika harga BBM mengalami kenaikan maka masyarakat terutama para sopir angkutan tidak lagi mengantri berhari-hari untuk mendapatkan BBM di SPBU. Sebab dengan lama mengantri di SPBU berpengaruh dengan pendapatan. “Mudah-mudahan dengan dinaikannya harga BBM ini kita tidak antri lama, karena biasanya sampai dua hari antri,” ungkap Mulyono. [ERS-NAL]