Ratusan Kios di Pasar Wamanggu Disegel Petugas

0
Petugas dari Bapenda saat menyegel kios di lantai 2 Pasar Wamanggu, kemarin

Petugas dari Bapenda saat menyegel kios di lantai 2 Pasar Wamanggu, kemarin. Foto: PSP/FHS

Merauke, PSP – Akibat tidak melunasi tunggakan hingga bertahun-tahun, ratusan kios di Pasar Wamanggu disegel oleh petugas dari Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Merauke bersama petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja, Rabu (7/9).

Kepala bidang Retribusi Bapenda Kabupaten Merauke, Edison Tambunan mengemukakan ratusan kios yang disegel itu lantaran tidak melunasi tunggakan mulai tahun tahun 2015 hingga tahun 2021. Pihaknya melihat ada Rp 3,5 miliar tunggakan kios pasar bersama denda administrasinya.Untuk itu dilakukan kegiatan optimalisasi pengelolaan potensi pasar di tahun 2022 ini.

“Setelah penyegelan ini, kami menunggu petunjuk lebih lanjut dari pimpinan, apakah dilakukan pengundian ulang atau bagaimana,” terang Tambunan usai melakukan penyegelan di lantai 2 Pasar Wamanggu, kemarin.

Pihaknya berharap para pedagang bila masih mau melanjutkan, meski sudah disegel masih diberi kesempatan sampai awal Oktober 2022. Tapi setelah Oktober 2022 akan dilakukan pengundian ulang.

Jauh sebelum penyegelan, kata Tambunan, sudah dilakukan pertemuan sebanyak dua kali bersama pedagang untuk sosialisasi. Dari pertemuan itu, ada yang melakukan pembayaran, namun ada juga yang masih belum memenuhi kewajibannya. Langkah selanjutnya, mengirimkan surat pemberitahuan sebanyak dua kali kepada pedagang di bulan Agustus 2022 untuk mengingatkan kembali. Bahkan surat pemberitahuan itu juga sudah disiarkan di LPP RRI Merauke untuk mengingatkan para pedagang.

“Artinya kalau mau ingin melanjutkan penyewaan kios Pasar agar melunasi atau membayar secara angsuran. Kami juga beri keringanan untuk membayar secara angsur dan membuat surat pernyataan akan melanjutkan penyewaan kios,” ujar Tambunan.

Di tempat yang sama, salah satu pedagang yang berada di lantai dua menyebut, kemungkinan banyak kios yang tutup, karena dipengaruhi pendapatan juga. Ia melihat dan merasakan, pengunjung sudah menurun drastis dari waktu ke waktu. Sebab,  di lantai 1 sudah banyak pedagang pakaian.

“Kadang satu hari itu tidak ada pembeli, bahkan satu minggu juga kadang tidak ada pembeli yang datang, karena dibawah sudah banyak pakaian. Orang malas datang belanja ke atas, karena dibawah sudah ada pedagang pakaian,” kata dia menyampaikan keluhannya. Untuk itu, ia berharap agar pemerintah untuk menertibkan kembali pedagang di pasar Wamanggu. Dengan demikian, para pengunjung  ramai kembali dan pendapatan para pedagang juga bisa pulih. “Kalau pendapatan mumpini, pasti bayar sewa kios juga lancar,” pungkasnya.[FHS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *