PKBI Kesulitan Pantau Status Kesehatan PSK Jalanan
Merauke, PSP – Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Papua telah hadir di Merauke sejak tahun 2013 untuk menjangkau para pekerja seks untuk melakukan pemeriksaan Voluntary Counseling And Testing (VCT) untuk mengetahui status HIV.
“ Dari 2013, cuman waktu 2013 itu kita jangkauannya masih populasi umum, tapi pas 2015 itu kita masuk di komunitas, kita dulu tangani 2 komunitas waktu 2018, itu saya sempat tangani komunitas Waria dan LSL (Laki Suka Laki) saya tangani itu satu tahun terus balik lagi ke pekerja seks perempuan,” kata petugas lapangan PKBI Papua di Merauke, Mezach Manuhutu saat ditemui di kediamannya, Jumat (15/7).
Dirinya menjelaskan bahwa dirinya beserta bebepara rekannya di PKBI Papua melakukan pemantauan kepada setiap pekerja seks jalanan yang merupakan komunitas Pekerja Seks Jalanan di luar lokalisasi, bar, panti pijat dan yang lainnya.
Mezach juga mengungkapkan bahwa dirinya banyak menemukan pekerja seks jalanan yang terkena Infeksi Menular Seksual (IMS) selama pihaknya menjangkau para Pekerja seks jalanan tersebut untuk melakukan pemeriksaan VCT.
“ Kita 2 tahun kemarin saja 200 lebih yang sudah kita bawa VCT, itu yang kita cari-cari di rumah-rumah kos, dan itu ada yang positif HIV, tapi yang banyaknya IMS-nya pintu masuk untuk HIV,” ungkapnya.
Dijelaskan juga bahwa selama melakukan penjangkauan kepada para Pekerja Seks Jalanan tersebut banyak kendala yang dihadapi mulai dari para PSK Jalanan tersebut yang menghilang saat akan dilakukan pemeriksaan VCT.
“ Kita mau bina susah karena kita tidak bisa buka status mereka sembarang, kita bawa mereka untuk VCT juga kalau layanan pasti akan tahu, tapi kan susah untuk mereka jawab. Kita kadang-kadang kalau mau suruh VCT mereka itu biasanya mereka hilang, jadi kita sulit mendapatkan mereka,” tambahnya.
Namun begitu, PKBI Papua hingga saat ini masih terus melakukan penjangkauan kepada para PSK jalanan tersebut agar status HIV-nya dapat diketahui dan terpantau. “ Supaya kan mereka bisa tahu status kesehatannya, artinya mereka bisa sedini mungkin mereka punya status HIV, supaya mereka aman jaga-jaga diri,” pungkasnya.[JON-NAL]