Keuskupan : Umat Bisa Menjaga Kawasan Patung Gerbang Hati Kudus

0
Vikjen Keuskupan Agung Merauke, P Hendrikus Kariwop

Vikjen Keuskupan Agung Merauke, P Hendrikus Kariwop

Merauke, PSP – Patung gerbang hati kudus Yesus yang menjadi salah satu ikon dan situs rohani di Kabupaten Merauke dibangun oleh Pemerintah daerah harus bisa dijaga dengan baik.

Vikjen Keuskupan Agung Merauke, P. Hendrikus Kariwop menyampaikan, kita sebagai orang yang beriman nasrani, jika berkunjung pada tempat kudus, kita harus datang untuk menimbah ketenangan, kedamaian dan kekudusan di patung gerbang hati kudus yesus ini, karena patung gerbang hati kudus telah diberkati, maka kita harus mempunyai pemahaman dan kepercayahan yang baik untuk berdoa, berjumpa dengan tuhan dalam kekudusan.

“Patung gerbang hati kudus yesus saat ini masih milik pemerintah daerah, dan belum diserahkan pada pihak  gereja katolik untuk mengelola tempat ini, kalau diserahkan pada gereja katolik untuk mengelola tempat ini, maka tempat ini akan dijaga oleh imam-imam gereja katolik dengan tertib dan teratur,” kata P. Hendrikus saat di temui di ruang kerjanya, Senin (20/12/21).

Sambungnya, harusnya pemerintah daerah lebih proaktif dalam mengontrol kawasan patung gerbang hati kudus yesus ini, karena yang bertanggung jawab atas keamanan, ketertiban dan  kebersihan adalah pemerintah daerah kabupaten merauke. Dan juga kalau diminta kesadaran sendiri tentu semua pihak yang tidak dipandang dari status apapun, tentu kita harus mempunyai tanggung jawab bersama, karena secara fisik masyarakat ingin untuk melihat tempat ini, tetapi penghayatan bagi orang nasrani tempat ini adalah kudus.

“Jadi untuk menjaga ketengan, khusus bagi umat nasrani diwajibkan untuk memiliara tempat ini dengan baik serta harus dijadikan sebagai tempat kudus, bagi seluruh masyarakat merauke  sangat di harapkan untuk tetap menghargai tempat ini, karena tempat ini adalah tempat yang kudus bagi umat nasrani, dan jangan menajiskan tempat ini,” terangnya.

Dia juga berharap, agar ada kerja sama antara pemerintah daerah dengan pihak gereja katolik, untuk tempat ini bisa di jaga serta di rawat dengan baik,  karena saat ini yang terjadi tentu bukan lagi hal yang baru, dan tentu ini sangat prihatihan sekali ketika dijadikan sebagai tempat orang melakukan hal-hal yang kurang baik di kawasan patung gerbang hati kudus.Sementara itu, Penjaga Patung Gerbang Hati Kudus Yesus, Werenfridus W. Kahol mengungkapkan, saat ini di tempat suci patung gerbang hati kudus yesus kini jadikan tempat berpacaran oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Kondisi ini biasa dilakukan tentu hampir setiap hari di dalam kawasan patung.

“Tempat patung gerbang hati kudus yesus ini adalah tempat yang sakral dan suci menurut kami orang malind dan nasrani, tempat ini tidak boleh dijadikan untuk orang bersenang-senang, bernostalgia dan berpacaran, tentu itu perbuatan yang sangat tidak etis dan kami sangat tidak menginginkan yang seperti itu,” kata Werenfridus saat ditemui disela-sela kesibukannya,belum lama ini.

Tambahannya, saya menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat merauke yang tanpa memandang status apapun, untuk tolong menjaga tepat ini dengan menunjukan hal-hal serta perilaku yang baik dan jika ada masyarakat yang ketika melihat sesuatu yang tidak etis di dalam kawasan patung gerbang hati kudus, tentu kami sangat berharap untuk dapat menengur perbuatan mereka yang tidak etis itu, karena tempat ini adalah tempat untuk orang berziarah, berdoa dan mengucap syurkur.

“Kami hampir setiap hari menemukan orang pacaran di dalam kawasan patung ini, kami selalu mengingatkan bahwa ini bukan tempat pacaran, tetapi ini tempat kudus yang dimana kita berdoa, dan bukan untuk tempat pacaran. Tempat ini kami selalu buka untuk masyarakat merauke terlebih khusus umat nasrani untuk berdoa dan beziarah di patung ini,” kata dia.

Selain itu, ungkapnya, tempat duduk yang tersedia di dalam kawasan patung itu untuk  berdoa di perhentian-perhentihan, bukan untuk orang duduk pacaran-pacaran. Kami juga sangat berharap pada pemerintah daerah untuk menyediakan lampu sorot di beberapa tempat yang gelap terutama di dalam kawasan patung, karena orang biasa pacaran di tempat yang gelap-gelap. “Untuk pintu pagar kawasan patung itu kami biasa buka dari jam 05:00 sampai jam 16:00 WIT itu umum untuk orang kunjungan, berfoto-foto atau berdoa, tetapi dari jam 17:00 sampai jam 03:00 malam WIT itu khusus untuk orang berdoa dan berziarah. Oa berharap pada masyarakat kota merauke, ketika berkunjung pada patung gerbang hati kudus tolong menjaga ketertiban, kenyamanan, kebersihan dan bertanggung jawab bersama untuk tempat suci ini,” tutupnya. [RADE-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *