Bupati Romanus Bicara Soal Bantuan Alsintan

Bupati kabupaten Merauke, Romanus Mbaraka
Merauke, PSP – Penyerahan bantuan Alat mesin pertanian (Alsintan) yang diinisiasi oleh Anggota DPR RI melalui program aspirasi dengan sumber anggaran dari Kementerian Pertanian ini sempat memanas setelah Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, Ratna Lauce tidak menghadiri kegiatan penyerahan atas perintah Bupati Merauke, Romanus Mbaraka.
Bupati Merauke, Romanus Mbaraka akhirnya angkat bicara. Menurutnya penyerahan Alsintan buat kelompok tani seharusnya Pemerintah Kabupaten bukan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Romanus sampaikan kewenangan tersebut telah sesuai dan berdasar kuat dengan laporan pertangungjawaban penyaluran bantuan Alsintan yang sebagian besar berada pada pemerintah Kabupaten.
“Maka secara otomatis aturan, pemerintah daerah yang harus menyerahkan, bukan anggota DPR RI. Karena berita acara penyerahannya yang tanda tangan itu pemerintah daerah. Jadi harus mengerti aturan, biar tau aturannya. Kalau tidak tahu aturan jangan omong sembarangan. Karena nanti BPK periksa pemerintah daerah, terutama kepala Dinasnya,” tegasnya di Kantor Setda Merauke, Senin (20/12).
Selain itu dalam hal pelaporan, persoalan manajemen penggunaan alsintan menurut Romanus menjadi tangungjawabnya.
“Besok persoalan maintenance perawatan di Gapoktan, juga pemerintah yang akan bertangungjawab. Ketika ada persoalan dalam pemanfaatan juga pemerintah, alat ini jangan juga dipindahkan kesana kemari,” tambahnya.
“Dananya itu adalah dana pemerintah, dana APBN. Kemudian oleh Departemen (Kementerian) dialokasikaan untuk belanja peralatan, dan kemudian mendapat dukungan di DPR. Setelah itu diserahkan kepada daerah untuk menyalurkan. Ketika daerah yang menyalurkan, yang membuat pertangungjawaban itu daerah,” ujar Romanus.
Lebih lanjut, Romanus mengaku pembagian Alsintan yang dilakukan hanya kepada kelompok tani tertentu saja yang memiliki kedekatan politis. “Pendistribusian itu harus merata, banyak sekarang terjadi kecemburuan,” ketusnya. Romanus juga menyesalkan ketidak hadirannya direspon secara berlebihan, hingga menyangkut persoalan janji pemerintahan yang dianggap diingkari usai dilantik sebagai kepala daerah. “Yang saya janji waktu kampanye, saya buat yang nyata untuk Merauke, saya ini anem, anak negeri, anak Marind, dan saya lakukan itu,” pungkasnya. [WEND-NAL]