Capil Terapkan Sistem Jemput Bola
Kapala Disdukcapil Merauke, Paino
Merauke, PSP – Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Merauke, Paino mengemukakan bahwa jauhnya jarak kantor Capil dan sebagian besar masih menganggap proses pernikahan sangat ribet dilakukan menjadi sebab sebagian besar masyarakat di perkampungan enggan melakukan pernikahan secara Negara.
“Mereka mungkin tempatnya jauh, kedua memang mereka menganggap urusan ke Capil pasti masih model lama, dikiranya ribet dan ruwet. Sekarang tidak, mereka bisa kirimkan datanya lewat WA, kemudian kita proses dan kita terbitkan aktanya. Bahkan kalau datanya lengkap, main jam saja sudah jadi,” terangnya melalui sambungan telapon, Minggu (14/11).
Selain itu, sebagian masyarakat berpandangan bahwa menikah secara agama saja dianggap sudah cukup. Padahal, hal ini akan berakibat anaknya kelak akan sulit mendapatkan akta kelahiran.
“Saya himbau supaya masyarakat yang sudah melakukan perkawinan, supaya dicatatkan dalam Negara. Supaya anak itu sah. Kalau agama memang sah, tapi tidak dicatat dalam Negara, nanti akhirnya susah,” tambahnya.
Untuk itu, dalam rangka meminimalisir masyarakat yang tidak memiliki catatan pernikahan, pihaknya belakangan getol melakukan jemput bola ke kampung-kampung.
“Kemarin di Onggaya kita trobosan kesana untuk kegiatan perkawinan masal yang diikuti oleh 32 pasang. Tim kami sering jemput bola, baik untuk KTP, KK, maupun untuk pernikahan,” pungkasnya. [WEND-NAL]
