Nomenklatur Sering Berganti, Dinas PUPR Kesulitan Lacak Asetnya

Merauke, PSP – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) kabupaten Merauke kesulitaan mencatat dan melacak aset-aset milik Pemda dibawah instansinya, akibat sering bergantinya nomenklatur beberapa tahun ini.

“Pertama Bina Marga dan Sumber Daya Air, kemudian Cipta Karya, kemudian terakhir digabung lagi Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang. Jadi di Dinas pekerjaan Umum itu ada cipta karya, bina marga, ada tata ruang, ada bina konstruksi. Yang mana, aset-asetnya itu digabung menjadi satu. Sehingga, data-data terkait dengan aset memang sulit untuk kita cari, tetapi bukan berarti kita tidak berusaha untuk persoalan aset ini,” beber  plt Kepala Dinas PUPR Kabupaten Merauke, Romanus Sujatmiko di ruang sidang DPRD Merauke, Rabu (7/7/2021).

Namun demikian, Sujatmiko memastikan bahwa pihaknya tetap berupaya menyelesaikaan persoalan aset ini. “Kami setiap tahun diperiksa oleh BPK, dan kami setiap tahun berusaha menyelesaikan persoalan aset itu,” ujarnya.

Selain itu, Sujatmiko juga mengeluhkan soal adanya hibah yang dilakukan oleh pemerintah provinsi dan pusat yang kondisinya sudah kurang baik. Sehingga, menurutnya apabila pemerintaah daerah menerima, harus mengeluarkan anggaran untuk melakukan perbaikan.   

“Terkait dengan aset yang dihibah oleh ABPN dan Provinsi, ini selalu kami laksanakan. Tetapi kadang juga dari pusat dan provinsi, mereka mau hibah, asetnya sudah rusak, dan kami juga tidak mau menerima itu. Itu yang menjadi kendala, waktu dan menjadi persoalan juga,” pungkasnya. [WEND-NAL]