Hendrik Mahuze : Kalah Menang Soal Biasa

0
940800_04234020092020_paslin_hermes_net

Merauke, PSP –  Kedewasaan berpolitik di Kabupaten Merauke patut diberikan pujian tersendiri. Para calon kepala daerah yang berkompetisi sejak awal tahapan berjalan sungguh sangat menyita energy, emosi dan materil. Namun lihatlah apa yang ditunjukkan oleh para pasangan Calon Kepala Daerah yang ikut dalam pertarungan Pilkada Kabupaten Merauke 2020.

Usai melihat hasil sementara, dengan Jiwa besar ketiga pasangan saling memberikan apresiasi atas hasil sementara. Sebelumnya, Calon Bupati Merauke, Heribertus Silubun yang memberi apresiasi. Kali ini, apresiasi datang dari pasangan Hendrikus Mahuze dan Edy Santosa. Keduanya mengakui hasil hitungan sementara yang masuk di KPU.

Pasangan Romanus Mbaraka dan H. Riduwan pada pemilihan kepala daerah 9 Desember 2020  mengungguli mereka berdua melalui penghitungan cepat. “Kami sampaikan selamat, kita tahu nomor urut 03 sementara unggul penghitungan suara cepat. Namun proses masih tetap berjalan, dan kami akan tetap kawal sampai di tetapkan di KPU,” ujar Hendrikus Mahuze di kediamannya, Sabtu (12/12).

Bagi Hendrikus Mahuze, dalam berkompetisi menjadi hal lumrah terjadi kemenangan dan kekalahan. “Kalah menang itu soal biasa, karena dalam kompetisi pasti ada yang kalah san menang. Konsekuensi dari politik kalah dan menang. Tapi dalam pertarungan ini, kami ingin ada keadilan, keadilannya kami akan ikuti proses sampai dimana khususnya mengani perhitungan,” kata dia.

Hendrikus Mahuze, mengingatkan bahwa ada janji – janji kampanye yang saat ini ditunggu masyarakat dari pasangan nomor urut 03.

“Janji – janji yang disampaikan nomor 03 itu banyak, dan semua ditunggu oleh masyarakat Merauke. Salah satunya mengenai beli beras, tiket murah, umroh,” pesan Hendrikus Mahuze. Disebutkan Hendrikus Mahuze, koalisinya memiliki 13 kursi di DPRD Merauke dan akan  tetap mengkawal kebijakan – kebijakan bupati kelak.  “Ini demi kepentingan masyarakat bukan kepentingan pribadi. Mari kita membangun Merauke ini bersama. Jangan ada kepemimpinan balas dendam. Mari rangkul semua anak – anak Marind yang ada di Merauke ini. Karena mereka yang punya tanah ini,” pesan Hendrik Mahuze. [ERS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *