Tokoh Elit Marind Klarifikasi Pernyataan Sikap yang Mengarah ke Rasis

0
Para tokoh elit Marind tampan bergandengan tangan usai jumpa pers kemarin. (3)

Para tokoh elit Marind tampan bergandengan tangan usai jumpa pers kemarin.Foto: PSP/ERS

Merauke, PSP – Tokoh-tokoh masyarakat Marind yang mengatas namakan  Tokoh Elite Marind memberikan klarifikasi terkait pernyataan sikap yang disampaikan  tokoh pemuda Marind diberbagai media  tentang perombakan kepengurusan DPD Kabupaten Merauke. Para elit Malind menilai pernyataan sikap yang dilontarkan tokoh pemuda  tersebut menjurus ke rasis, sehingga mereka (elit Marind) perlu meluruskan pernyataan sikap tersebut.

Para elite Marind yang terdiri dari  Harry Ndiken, Hengky Ndiken, H.  Achmad Waros Gebze, Gerry Mahuze, Leonardus Mahuze, Ignasius Mahuze, Martinus Ndiken dan Fransiskus Kapisa secara bergantian menyampaikan tanggapan dan pandangan kepada awak media, di salah satu retaurant di Merauke, Rabu, 8/7/2020.  

Para elit tokoh Marind itu  berharap agar klarifikasi ini menyampaikan ketenangan di tengah situasi politik menjelang pilkada 2020 ke khalayak luas.

“Kami lihat, saat ini sudah ada pernyataan – pernyataan yang mengarah ke rasis. Keputusan DPP Nasdem berarti sudah hak mutlak dari Nasdem, jadi jangan di bawa – bawa,” ujar Harry Ndiken membuka sesi jumpa pers.

Pada kesempatan itu, Gerry Mahuze menyampaikan, bahwa leluhur orang Marind tidak pernah membeda – bedakan suku apalagi tentang peranakan.

“Atas nama orang Marind dari Kondo sampai Digoel, tidak pernah orangtua atau kakek nenek kami berbicara aneh – aneh tentang warga nusantara yang ada. Kami diajarkan menerima baik dan hidup cinta kasih. Oleh karena itu, saya sampaikan kepada semua orang Marind jangan lagi ada bahasa peranakan, siapa saja yang lahir dari Marind. Walaupun salah satu orangtuanya bukan Marind dia tetap Marind,” kata Gerry Mahuze.

Ditempat yang sama, H. Achmad Waros Gebze menegaskan  sesama orang Marind sedianya tidak perlu saling sikut menyikut. Bahwa semuanya sudah memiliki waktu.

“Sesama orang Marind memang ada saling tidak senang. Tapi saya katakan tidak perlu kita saling sikut menyikut, tidak ada yang paling benar, yang benar hanyalah aturan. Jadi kami tolak adanya pernyataan – pernyataan yang tidak baik,” kata Waros Gebze.

Hengky Ndiken menambahkan, sangat menyayangkan adanya pernyataan yang menimbulkan gejolak.

“Sangat disayangkan pernyataan yang menimbulkan gejolak yang tidak sesuai dengan slogan Izakod Bekai Izakod Kai. Intinya hargai kami yang mempunyai negeri ini. Tatanan adat disini sudah jelas, untuk kebersamaan hidup diatas tanah ini,” tambah Hengky Ndiken.

Hal senada disampaikan, Ketua DPC Partai Nasdem Distrik Kurik, Martinus Ndiken.  Martinus menilai bahwa pergantian pimpinan DPD Kabupaten Merauke merupakan hal yang wajar. “ Contoh teman kami, bahkan gubernur Provinsi Sumatra Utara Ketua DPW diganti tidak ada masalah. Sama hal dengan di Merauke, tidak perlu menggebor – gemborkan masalah ini,”  kata Martinus.

Sebab, menurut Martinus, ada pihak luar yang sengaja mengusik rumah tangga DPD Partai Nasdem.

“Iya betul (ada yang mengusik). Karena mereka sendiri diluar sana, tidak mengetahui persis rumah tangga Partai Nasdem dari awal sampai sekarang

Jadi saya sampaikan untuk semua, tidak perlu dipersoalan pergantian, ini jelas keputusan DPP. Kami hanya melaksanakan apa yang diperintahkan atasan,” tegas dia

Menurut dia, hal itu semestinya menjadi satu bagian kebersamaan membawa Kabupaten Merauke bisa berarti bagi masyarakat.

“Semua partai politik sama, kami hargai dan terima keputusan DPP Kalau ada suara – suara diluar, saya fikir mereka kalau diluar kepengurusan partai tidak perlu dibesarkan,” pesannya. Pada kesempatan itu, tampak hadir Ketua DPD Partai Nasdem Merauke Jefry Tjahyadi dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD Nasdem Merauke Johan Paulus. [ERS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *