Karantina Pertanian Periksa 5.951 Ton CPO Tujuan India

0

Pemeriksaan CPO yang akan diekspor ke India oleh Karantina Pertanian Merauke. Foto: PSP/ERS

Merauke, PSP – Karantina Pertanian Merauke memeriksa produk jenis Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah milik PT. Bio Inti Agrindo yang akan diekspor ke negara India, Selasa (16/6).

Dengań menggunakan protokol Covid-19, Karantina Pertanian Merauke tetap melalukan peningkatan pengawasan terhadap lalu lintas pertanian dan produk turunannya.

Kepala Karantina Pertanian Merauke Sudirman,SP mengatakan dari hasil pemeriksaan tersebut terdapat sekitar 5.951 ton CPO senilai Rp 35,6 miliar yang berasal dari tiga tank penampungan milik PT. Bio Inti Agrindo yang dimuat ke dalam kapal MV. Ekspres diekspor tujuan India.

“Melihat ketersediaan bahan baku, kami yakin geliat ekspor CPO dari Kabupaten Merauke akan terus meningkat dan ini tentunya peluang bagi Karantina Pertanian Merauke untuk dapat terus berkontribusi dalam mengawal akselerasi ekspor agar dapat berdaya saing,” ujar Sudirman dalam keterangan tertulisnya yang diterima Papua Selatan Pos, Selasa (16/6).

Dikatakan dia, sesuai amanah Undang – Undang No 21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (KHIT), setiap media pembawa Hewan, Bahan Asal Hewan, Hasil Bahan Asal Hewan, Tumbuhan dan Hasil Produk Tumbuhan yang akan dilalulintaskan wajib dilaporkan kepada petugas karantina untuk dilakukan pemeriksaan sebelum diterbitkan dokumen karantina. “Dengan diberlakukannya UU 21 tahun 2019 tentang KIHT itu, semua media pembawa hewan, Bahan Asal Hewan, Hasil Bahan Asal Hewan, Tumbuhan dan Hasil Produk Tumbuhan wajib dilengkapi sertifikat karantina,” ungkapnya.

Berdasarkan data otomasi Karantina Pertanian, IQFAST, tercatat sertifikasi ekspor CPO melalui Karantina Pertanian Merauke periode Januari – Mei 2020 telah dilakukan sebanyak tiga kali.

“Bulan Januari tercatat 6.300 ribu ton dengan nilai Rp 51,6 miliar, dilanjutkan pada bulan April disertifikasi sebanyak dua kali, dengan total volume 6.801 ribu ton atau senilai Rp 111 miliar,” sebut Sudirman.

Kabupaten Merauke, kata Sudirman, salah satu wilayah Indonesia yang berpotensi besar untuk terus meningkatkan produk ekspornya. Dengan ketersediaan lahan yang luas, keragaman produk, dan peluang pangsa pasar yang strategis serta dukungan dari seluruh stakeholder, tidak menutup kemungkinan roda perekonomian Merauke akan terus bertumbuh dengan baik. “Kamu akan selalu siap untuk mengawal akselerasi ekspor di Merauke,” tegas Sudirman.

Ditempat terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil,P.hD menyebutkan pihaknya akan terus mendorong ekspor pertanian dengan lakukan fasilitasi ekspor komoditas pertanian melalui program GRATIEKS (Gerakan Tiga Kali Ekspor Pertanian) sesuai arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. “Sebagaimana arahan Bapak Menteri, kami akan tetap mendorong ekspor sebagai salah satu upaya meningkatkan pendapatan atau nilai tambah, baik petani maupun pelaku agribisnis di tengah keterbatasan karena pandemi Covid-19,” kata Ali Jamil. [ERS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *