Kelola Lahan Sawah, Warga Binaan Lapas Merauke Panen 2 Ton Gabah

0
Panen Raya di Dusun Serapuh, Distrik Semangga, Senin (1-6). foto Ist (2)

Panen Raya di Dusun Serapuh, Distrik Semangga, Senin (1/6). Foto Ist

Merauke, PSP – Setelah mengelola lahan sawah di Dusun Sirapuh, Kampung Urumb, Distrik Semangga Merauke  selama kurang lebih 3 bulan, warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Merauke akhirnya berhasil memanen hasil sebanyak 2 ton gabah dalam kegiatan Ranen Raya, Senin (1/6). Panen Raya dipimpin langsung oleh Kepala Lapas Kelas II B Merauke, Soni Sopyan, Bc.IP, S.Sos, M.Si dengan dihadiri para kepala seksi.

Kepala Lapas Kelas II B Merauke, Soni Sopyan, Bc.IP, S.Sos, M.Si kepada Papua Selatan Pos menjelaskan bahwa pengelolaan lahan sawah ini merupakan program asimilasi pertanian yang digelar oleh Lapas Kelas II B Merauke sebagai bentuk pemberdayaan bagi warga binaan. Sementara ada 12 warga binaan yang mengikuti program asimilasi pertanian ini.

Dia mengatakan, untuk pelaksanaan program ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Merauke meminjamkan lahan seluas miliknya kurang lebih 1 hektar untuk dikelola oleh warga binaan. Mengingat adanya pandemi Covid-19, maka pengelolaan lahan ini dilakukan secara bergantian oleh warga binaan agar tidak berkumpul secara bergerombol.

“Jadi lahan mulai digarap mulai dari pengolahan lahan, pembibitan sampai penanaman dn akhirnya kita lakukan panen hasilnya. Jadi sementara kita masih lakukan penjemuran untuk gabahnya dalam 3 sampai 4 hari. Kalau sudah kering baru kita olah untuk menjadi beras,” kata Soni saat ditemui di Lapas Kelas II B Merauke, Selasa (2/6).

Di samping itu, untuk  hasil yang telah dipanen ini juga akan digunakan untuk kebutuhan warga binaan dan juga petugas. Selain itu sebagian akan dijual untuk pembelian bibit dan pengelolaan lahan berikutnya dan juga yang akan disetorkan ke kas negara sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

“Dengan adanya kegiatan ini, kami harap warga binaan bisa memiliki ketrampilan untuk bertani. Nanti program ini juga kita akan buat bergantian untuk warga binaan yang lain, sehingga ketika mereka punya bekal untuk pertanian dan ketika bebas bisa melakukan hal tersebut untuk kehidupannya,” kata Soni. [JAK-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *