Diduga Ada Oknum di Terminal Jual Surat Kesehatan untuk Bepergian di Tengah Corona
dr. Nevile: “Jangan percaya, urus surat kesehatan itu di Puskesmas!”
Merauke, PSP-Diduga ada oknum menjual surat keterangan kesehatan di terminal kota Merauke. Surat keterangan kesehatan ini dipatok dengan harga Rp 80.000 perlembar untuk setiap orang yang bepergian di tengah wabah Virus Corona.
Modus penjualan surat keterangan kesehatan ini, sengaja dimainkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab yang memanfaatkan kesempatan di tengah kesempitan situasi saat ini.
Hal ini sebagaimana diungkapkan Juru Bicara Covid-19 di Kabupaten Merauke, dr. Nevile R. Muskita ketika dihubungi Papua Selatan Pos melalui telepon selulernya, setelah mendapat kabar dari petugas RSUD Merauke dan puskesmas, Selasa (28/4).
Nevile menyebutkan, dirinya mendapat kabar itu dari pihak petugas di Puskesmas dan Rumah Sakit bahwa ada seorang dari masyarakat Merauke yang membutuhkan surat keterangan kesehatan untuk bepergian. Orang tersebut menceritakan bahwa di terminal ada okunum yang menjual surat keterangan kesehatan.
“Nah, dia cerita ke petugas bahwa ada oknum di terminal menawarkan surat keterangan kesehatan bagi masyarakat yang mau bepergian dengan harga Rp 80 ribu persurat,” sebutnya.
Oleh karena itu, dia meminta masyarakat Merauke untuk tidak mudah percaya kepada para oknum yang menjual surat kesehatan, apabila ingin bepergian ditengah pandemi Corona saat ini. Modus penjualan surat kesehatan ini adalah ulah mereka yang tidak bertanggungjawab dan sengaja memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan di tengah wabah Corona.
Lebih lanjut, Nevile menyarankan agar masyarakat yang membutuhkan surat kesehatan segera mengurus atau memeriksakan diri ke rumah sakit atau puskesmas.
“Masyarakat jangan sampai tertipu. Apabila membutuhkan surat keterangan kesehatan itu, langsung periksa diri ke Puskesmas terdekat untuk di-screening. Puskesmas nanti yang keluarkan surat keterangan kesehatannya, supaya bisa jalan kalau memang tidak ada indikasi ke ODP atau lainnya. Itu nggak bayar,” tegasnya.
Persoalan ini, kata Nevile, sudah sudah disampaikan ke pihak kepolisian, Dinas Perhubungan maupun tim Satuan Tugas Covid-19. [ERS-RH]