Pemda Boven Digoel akan berlakukan setiap ASN Wajib menggunakan Tas Noken

0
Wakil bupati Boven Digoel Marlinus

Wakil bupati Boven Digoel Marlinus

Tanah Merah, PSP – Pemerintah Kabupaten Boven Digoel akan menerapkan aturan baru yakni setiap Aparatur sipil Negara (ASN) wajib menggunakan Tas Noken Papua, hal ini diungkapkan Wakil Bupati Boven Digoel Marlinus saat menghadiri Musda Ikatan Perempuan Muyu di aula kantor bupati Boven Digoel Senin kemarin.

Dikatakan Wakil Bupati Marlinus, Tas Noken Papua yang wajib digunakan oleh ASN tidak lain untuk mempertahankan kearifan lokal yang semakin terkikis oleh zaman moderen.

Menurut Wakil Bupati, tas noken yang wajib digunakan ASN, tidak hanya untuk meningkatkan kearifan lokal budaya, namun juga akan meningkatkan semangat para pengrajin tas noken, dan secara tidak langsung para pengrajin jaga akan mendapat keuntungan dari hasil penjualannya.

“Saya dan pak bupati lagi konsep, kedepan setiap ASN wajib gunakan Tas Noken, tidak lagi menggunakan tas moderen, ini salah satu bentuk untuk kita mempertahankan budaya kita agar tidak hilang,”ujarnya.

Dikatakan Wakil Bupati, hingga saat ini hanya orang-orang tertentu yang bisa membuat kerajinan tangan dari tas noken, oleh karena itu pengrajin tas noken ini harus di pertahankan, termasuk kerajinan tangan lainnya, jika tidak, akan punah di tangan generasi berikutnya karena tidak tau cara membuat tas noken tersebut.

“Kita harus mempertahankan budaya kita, kalau kita wajibkan semua ASN pake tas noken, maka tas noken yang di produksi mama-mana Papua ini juga akan laku, dan ini bisa meningkatkan kebutuhan ekonomi keluarga,”pungkasnya.

Sementara itu, salah satu masyarakat Boven Digoel Marta mengatakan sangat setuju jika pemerintah daerah Boven Digoel menerapkan hal tersebut, karena selain mempertahankan budaya lokal juga bisa meningkatkan pendapatan bagi mama-mana Papua.

“Saya sangat setuju, karena kita lihat sekarang ini jarang orang pake tas noken, hanya orang-orang tertentu saja, sekarang saja anak-anak muda kita sudah tidak tau cara membuat tas noken, ini menjadi ancaman serius,”ujarnya. Marta menambahkan, ia minta kepada pemerintah daerah agar kedepan lebih memperhatikan sanggar-sanggar budaya yang ada, bila perlu sering mengadakan pameran budaya, dengan melibatkan seluruh sanggar yang ada di Boven Digoel, pasalnya pameran budaya di Boven Digoel sudah tidak pernah dilakukan.[VER-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *