Gubernur Papua Selatan Ajak Umat NU Refleksi dan Introspeksi Diri Lewat Pengajian Akbar

0
Gubernur Apolo saat menghadiri pengajian akbar rutin Muslim Nahdlatul Ulama Distrik Kurik yang berlangsung di Kampung Wapeko, Minggu (3/11).

Gubernur Apolo saat menghadiri pengajian akbar rutin Muslim Nahdlatul Ulama Distrik Kurik yang berlangsung di Kampung Wapeko, Minggu (3/11).

Merauke, PSP – Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo mengajak umat Muslim, khususnya warga Nahdlatul Ulama (NU), untuk senantiasa melakukan introspeksi dan refleksi diri dalam menjalani kehidupan.

Hal tersebut disampaikan Apolo saat menghadiri pengajian akbar rutin Muslim Nahdlatul Ulama Distrik Kurik yang berlangsung di Kampung Wapeko, Minggu (3/11).

“Kegiatan ini sangat penting bagi kita semua untuk saling mengingatkan, mengintrospeksi diri, dan merefleksikan kehidupan tentang apa yang telah kita lakukan dalam perjalanan hidup ini,” ujar Gubernur Apolo.

Ia menambahkan, refleksi diri merupakan hal penting agar setiap orang terus memperbaiki sikap, perbuatan, dan tingkah laku dari waktu ke waktu, sesuai dengan ajaran agama dan tuntunan para tokoh agama.

“Kurang lebih 25 tahun ke depan, sekitar tahun 2050, mungkin banyak di antara kita yang sudah tiada. Generasi 70-an, 80-an, dan 90-an mungkin tinggal sedikit. Tubuh kita akan kembali menjadi tanah, air, debu, dan udara,” kata Apolo.

Menurutnya, waktu akan terus berjalan tanpa kehadiran manusia yang hidup saat ini. Pada akhirnya, setiap orang akan memiliki tempat peristirahatan kekalnya masing-masing.

“Saat itu tidak ada lagi yang saling menyakiti, membenci, atau mengganggu. Di tahun 2050 nanti, secanggih apa pun ponsel dan sekuat apa pun sinyal internet, semuanya tidak akan berarti lagi — karena kita sudah tidak bisa lagi online, mengirim pesan, atau menonton media sosial,” ujarnya.

Gubernur Apolo mengingatkan, yang paling berharga adalah waktu yang sedang dijalani saat ini.

Waktu yang lalu bukan milik kita, itu adalah waktu yang Tuhan percayakan kepada generasi sebelum kita. Waktu yang akan datang pun bukan milik kita, karena akan menjadi milik anak cucu setelah kita tiada,” jelasnya.

Ia menegaskan, waktu sekarang adalah karunia yang Tuhan percayakan untuk digunakan sebaik-baiknya dengan melakukan kebaikan, menghormati sesama, dan menjauhi kebencian.

“Kita harus saling menghormati dan menghargai. Jangan saling membenci, menghina, atau mendendam. Waktu yang Tuhan berikan terlalu singkat, sebentar lagi akan diambil dari kita,” pesan Gubernur.

Apolo juga mengajak umat untuk mensyukuri berkat dan kemurahan Tuhan yang telah diberikan serta menjadikan momentum pengajian ini sebagai sarana memperkuat keimanan dan memperbaiki diri agar semakin dekat dengan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Di akhir sambutannya, ia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Papua Selatan berkomitmen menjamin kebebasan beragama dan mendukung seluruh kegiatan keagamaan di daerah. “Pemerintah akan terus mendukung setiap kegiatan keagamaan agar umat semakin mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,” tutupnya. [ERS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *