Komisi II DPRK Merauke Kunjungi Kantor Perum Bulog Merauke guna Tindak Lanjuti Aspirasi Petani
Anggota komisi II DPRK Merauke saat berkunjung ke Gudang Perum Bulog Kanca Merauke
Domarsan : Petani tidak perlu khawatir untuk penyerapan hasil panen sampai Desember
Merauke, PSP – Rombongan anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Merauke berkunjung ke kantor dan Gudang Perum Bulog Kantor Cabang Merauke, Selasa (28/10).
Kunjungan tersebut dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut dari Komisi II DPRK Merauke terhadap aspirasi masyarakat khususnya petani yang menyampaikan bahwa hasil produksi beras petani tidak terserap Bulog dalam 2 bulan terakhir.
Ketua Komisi II DPRK Merauke, Domarsan Pasaribu mengatakan pihaknya melakukan koordinasi dengan Perum Bulog Kanca Merauke guna menanyakan informasi dari petani terkhusus di daerah-daerah transmigran bahwa 2 bulan terakhir ini pihak Bulog tidak melakukan penyerapan beras.
“ Oleh karena itu kami harus koordinasi dulu ke Bulog. Setelah kami melakukan koordinasi tadi, informasi yang disampaikan oleh pihak Bulog ternyata dari pihak Bulog itu tidak ada kuota jadi los begitu, jadi berapapun yang diberikan oleh petani itu Bulog itu menerima,” katanya kepada sejumlah wartawan di Gudang Bulog, kemarin.
Domarsan juga menjelaskan dari hasil koordinasi tersebut, diketahui bahwa di bulan September memang masih ada batasan untuk penyerapan tetapi sejak tanggal 24 Oktober sudah ada kesepakatan bahwa tidak ada kuota-kuota penyerapan beras jadi berapapun banyaknya beras yang dihasilkan oleh petani Bulog siap menampung.
“ Petani tidak perlu khawatir untuk hasil panen sampai Desember nanti begitupun kita tanyakan bagaimana untuk tahun 2026 itu sama saja Bulog siap,” jelasnya.
Sementara itu, Pimpinan Cabang (Pinca) Perum Bulog Merauke, Karennu menuturkan sesuai dengan penyampaian pada saat dengan Bupati Merauke tanggal 24 Oktober lalu, Perum Bulog Kanca Merauke sudah membuka keran untuk penyerapan gabah dan beras.
“ Khusus beras memang target kita yang awalnya 15.600 ton inikan sudah kami serap per hari ini 16.700 ton. Dari bapak ibu dewan sampaikan bahwa ada tidak pembatasan ? kami sudah sampaikan bahwa sampai akhir tahun ini kita tidak ada pembatasan atau kuota tertentu untuk penyerapan beras, kami akan menyerap sebesar-besarnya hasil produksi dari petani,” tuturnya.
Dirinya juga menerangkan kapasitas gudang Bulog Merauke sampai dengan saat ini masih cukup untuk mennyerap sebanyak-banyaknya hasil produksi beras Merauke.
“ Kami sampaikan bahwa stok kami per hari ini 4.700 sedangkan kapasitas total gudang kami 15.200 ton sangat cukup untuk memuat sebesar-besarnya produksi dari petani. Harapannya kami petani tetap mempertahankan kualitas hasil produksinya agar kami bisa serap semaksimal mungkin dan kami juga akan menyalurkan ke 6 kabupaten wilayah tugas dari kantor cabang Merauke,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Karennu juga mengungkapkan memang sesuai dengan Kep Bappanas tanggal 18 September bahwa ada pengalihan penyerapan Gabah Kering Panen (GKP) karena mengingat target pemerintah untuk penyerapan beras ini sudah terpenuhi 3 juta ton kemudian untuk penyerapan beras di Merauke sendiri sudah memenuhi target 100 persen bahkan per hari ini sudah melampaui.
Namun melihat kondisi di lapangan banyak petani yang telah menggiling gabahnya menjadi beras sehingga pihaknya menyarankan terkhusus untuk di kabupaten Merauke penyerapan beras kembali dilakukan dan itu telah disetujui dan penyerapan bisa kembali dilakukan. “ Awalnya kami memang ingin memaksimalkan persentase penyerapan gabah, tetapi kami lihat di lapangan banyak hasil giling akan menumpuk sehingga kami menyarakan ke pemerintah pusat melalui Bappanas agar di kabupaten Merauke ini mengingat sudah banyak giling beras kita bisa serap untuk penyerapan beras dari petani,” pungkasnya.[JON-NAL]
