Waspada, Curah Hujan Tinggi di Merauke Berpotensi Masih Berlanjut

Marsildus Keytimu
Merauke, PSP – Kondisi cuaca akhir-akhir ini di wilayah Papua Selatan khususnya di kabupaten Merauke tidak menentu. Padalah sejak bulan Mei lalu sebagian besar wilayah Papua Selatan memasuki musim kemarau ditahun ini. Namun yang terjadi saat ini adalah terjadinya perubahan cuaca yang cukup ekstrim dengan curah hujan yang turun cukup tinggi.
“ Sebenarnya normalnya itu kalau dari data curah hujannya ini kita masuk musim kemarau dari bulan Mei tapi yang terjadi saat ini terjadi itu adalah kemaraunya basah, jadi hujan yang jatuh ini dikatakan ekstrim karena dia jatuhnya di periode yang kemarau,” kata kepala Stasiun Klimatologi Papua Selatan, Marsildus Keytimu kepada media ini melalui sambungan telepon, Kamis (3/7).
Dijelaskan Marsildus, kondisi yang terjadi saat ini disebabkan oleh Suhu Muka Laut yang cenderung hangat yang membuat terjadinya peningkatan pembentukan awan konvektif.
“ Kondisi yang terjadi ini karena secara garis besarnya memang kondisi perairan di sekitar Merauke ini hangat atau suhu muka lautnya cenderung hangat sehingga memang supply uap air dari perairan yang mendukung pembentukan awan konvektif membuat hujan yang jatuh itu potensinya besar,” jelasnya.
Marsildus mengungkapkan kondisi ini diperkirakan bertahan hingga pertengahan bulan September 2025 bahkan diperkirakan terjadi pada periode puncak musim kemarau.
“ Jadi memang nanti kalau dilihat kemungkinan kejadian seperti nanti kering kemudian tiba-tiba turun hujan itu bakalan terjadi,” jelasnya.
Hanya saja, kondisi yang terjadi saat ini tidak merata, tetapi seperti hujan lokal dengan potensi lokalnya yang kuat. “ Peringataan dini curah hujan tinggi pun sampai 10 hari kedepan untuk wilayah Papua Selatan ini masih kategori waspada, hanya skala di tingkat distrik dan kabupaten yang berbeda-beda setiap wilayah,” pungkasnya.[JON-NAL]