Warga Distrik Tubang Kecewa dengan Kinerja PLN yang Slow Respon
Merauke, PSP – Beberapa hari belakangan ini beredar postingan atau pesan berantai di media sosial tentang keluhan warga Distrik Tubang, Kabupaten Merauke yang merasa kecewa dan geram dengan kinerja PLN yang dinilai lambat merespon setiap gangguan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) yang terjadi di tempat mereka.
Dalam isi postingan itu, tertulis pelanggan PLN di Distrik Tubang Kabupaten Merauke merasa kecewa dengan respon lambat dari PLN dimana tidak ada tindakan yang jelas untuk memperbaiki PLTS di 3 kampung dengan 4 PLTS, yaitu PLTS YOWID 1, PLTS YOWID 2, PLTS WAMAL dan PLTS DOKIB. Mereka sudah geram dengan mati menyalanya lampu sampai banyak barang-barang elektronik milik mereka rusak. Tidak hanya itu, mereka juga kecewa dengan pelayanan yang di berikan oleh pihak terkait dan ketiadaan beberapa operator yang tidak ada di tempat tugas serta tidak ada pemeliharaan di setiap PLTS
Menanggapi keluhan itu, Team Leader (TL) Teknik Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kurik, Jumari, menegaskan bahwa pihaknya tidak mengabaikan perbaikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di wilayah tersebut.
“ Penggunaan tenaga matahari sebagai sumber utama PLTS sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Musim hujan sejak Desember hingga Februari ini menyebabkan beberapa baterai mengalami kerusakan,” kata Jumari kepada Papua Selatan Pos, dari balik ponselnya, Selasa, 25/2/2025.
Jumari juga mengungkapkan bahwa di PLTS Yowid 1, Yowid 2, dan Dokib terdapat gangguan pada baterai inverter serta baterai penyimpanan energi matahari. Pihak PLN ULP Kurik telah mengirimkan berita acara kerusakan, dan saat ini masih menunggu proses pengadaan serta penggantian baterai. Namun, proses ini membutuhkan waktu, terutama karena akses menuju lokasi cukup sulit dan perlu koordinasi lebih lanjut.
“Untuk mengatasi masalah beberapa baterai yang drop, kita tukar dengan baterai yang tidak drop dan satu jalur. Ini kita lakukan untuk meminimalisir pemadaman, namun di kondisi cuaca saat ini agak sulit untuk listrik menyala 24 jam. Syukur-syukur kita bisa menyalakannya di malam hari, dan di siang hari kita padamkan agar pengisian baterainya bisa maksimal,” ungkap Jumari.
Ia juga memastikan bahwa setiap PLTS di Tubang memiliki personel yang bertugas, dan PLN ULP Kurik selalu berkoordinasi dengan para operator di setiap lokasi. Jika ada pekerjaan di lapangan, seperti perbaikan kabel jaringan yang jatuh, tim ULP Kurik akan melakukan kunjungan ke lokasi dan memastikan kondisi PLTS tetap menyala.
“Dan rencananya, kita awal bulan Maret ini akan melakukan kunjungan ke sana, sambil kita coba cek operator apakah betul mereka ada di tempat atau tidak, karena sejauh ini komunikasi nya kita mereka ada di tempat PLTS. Kami selalu berkoordinasi dengan teman-teman di setiap PLTS terkait kendala yang dihadapi. Jika ada pekerjaan lapangan, kami pasti datang dan menginap di lokasi untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik,” pungkasnya.
Untuk diketahui wilayah kerja Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kurik mencakup Distrik Tubang yang mengoperasikan enam PLTS. Ada dua PLTS yang beroperasi 24 jam yaitu PLTS Dodalim dan PLTS Woboyo. Sementara itu, empat PLTS lainnya, yakni PLTS Yowid 1 dan PLTS Yowid 2, beroperasi selama 18 jam, sedangkan PLTS Wamal dan PLTS Dokib hanya beroperasi selama 12 jam. [CR1-NAL]