Pemprov Papua Selatan Berencana Bangun RS Tipe A di Salor, Apa Kabar RS Tipe B ?

dr. Herlina Rahangiar, MARS
Merauke, PSP – Pembangunan rumah sakit Tipe B di Merauke – Provinsi Papua Selatan yang sempat dikomentari mantan Menteri Kesehatan, dr. Terawan, kini hilang tanpa kabar.
Meskipun proyek tersebut pernah mendapatkan tanggapan dari mantan Menkes Terawan bahwa pemerintah pusat akan mendukung pembangunan itu tetapi, hingga saat ini tidak ada informasi lebih lanjut mengenai kelanjutan pembangunan RS tipe B yang berada di Jl. Veteran tersebut.
Bupati Merauke Romanus Mbaraka dulu sempat berujar kalau pembangunan RS Tipe B itu bukan lah program daerah Kabupaten Merauke. Hal ini Ia sampaikan agar tidak ada stigma bahwa pembangunan RS Tipe B itu mangkrak.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Selatan, dr. Herlina Rahangiar, MARS, yang diwawancarai mengenai RS Tipe B itu berujar agar menanyakan langsung perihal perkembangan rencana tersebut ke pemerintah Kabupaten Merauke, terutama kepada Kepala Dinas Kesehatan setempat. “Iya, nanti tanyakan ke Kadis Kesehatan Merauke. Kalau dari pemerintah Provinsi Papua Selatan tetap akan berkomunikasi, itu mau diapakan,” ujar Herlina di Halogen Hotel, Merauke, baru-baru ini.
Menurut Herlina, dalam master plan rumah sakit tersebut, rencana relokasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke menjadi salah satu pertimbangan, namun keputusan akhir terkait lokasi dan kelanjutan proyek ada di tangan pemerintah kabupaten. “Di dalam master plan rumah sakit itu, waktu itu kan rencana relokasi dari RSUD. Selanjutnya keputusan ada di pemerintah kabupaten, kami siap mendukung dari pemerintah Provinsi,” jelasnya.
Herliina menambahkan bahwa lokasi pembangunan rumah sakit Tipe B ini masih fleksibel dan dapat dilakukan di berbagai tempat, mengingat studi kelayakan telah disiapkan sebelumnya. “Di mana saja sebenarnya bisa, karena rumah sakit Tipe B sudah dibuat studi kelayakan,” ujarnya.
Di sisi lain, terkait dengan upaya meningkatkan fasilitas kesehatan di Provinsi Papua Selatan, Herlina juga menyebutkan bahwa di pusat pemerintahan Provinsi Papua Selatan di Salor, rencananya akan dibangun rumah sakit Tipe A. “Di Salor juga akan dibuat rumah sakit tipe A,” imbuhnya.
Meskipun demikian, belum ada kepastian mengenai kelanjutan pembangunan rumah sakit Tipe B yang sempat digaungkan, Bupati Merauke Drs. Romanus Mbaraka, MT tahun 2022 lalu sempat mengaku sudah menyinggung soal kelanjutan pembangunan Rumah Sakit Tipe B di Jalan Veteran seluas 100 Hektar ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Dia katakan kala itu, masyarakat harus mengetahui rencana pembangunan RS Tipe B itu bukan lah program daerah Kabupaten Merauke.
“Rumah Sakit Tipe B itu bukan program Pemerintah Kabupaten Merauke. Kemudian ada yang bilang mangkrak, jadi itu program yang diajukan dari APBN kemudian dibantu oleh APBD dan berjalan. Tetapi kemudian tidak dilanjutkan oleh APBN sendiri,” kata Bupati Mbaraka di Kantor Bupati waktu itu.
Bupati Mbaraka menjelaskan, dalam program perencanaan pembangunan nasional ada yang disebut dengan Lokasi Prioritas (LOKPRI) untuk Dana Alokasi Khusus (DAK). Dimana setiap usulan dari setiap anggaran yang ada haruslah berdasarkan Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD).
“Formatnya ini sudah berbeda, Lokpri di DAK belum terbuka,” kata Bupati Mbaraka.
Lokasi Prioritas dalam DAK itu belum terbuka, akibat belum mengajukan lewat format yang tersedia.
“Contohnya sekarang kita ada alokasi dana DAK baik secara nasional, provinsi dan daerah kabupaten maka OPD nya harus memasukkan lewat format yang ada, kemudian lewat Bappenas dan kementrian lembaga terkait akan membahas. Nah ketika Lokpri bisa terbuka berarti dia bisa mendapat alokasi penganggaran, nah Rumah Sakit Tipe B ini itu tidak terjadi,” katanya.
“Kemarin dalam pembahasan dengan Bappenas saya coba mengangkat supaya ini dilanjutkan apalagi ini menjelang provinsi,” ucap Bupati Mbaraka. Mantan Menteri Kesehatan dr. Terawan pada saa mengunjungi Kabupaten Merauke kala itu, mengaku akan mendukung pembangunan RS Tipe B itu. “Pak wakil bupati telah menceritakan sedang membangun rumah sakit tipe B di Merauke ini. Karena sudah proses pembangunan bahkan memiliki luas tanah 100 hektar. Jadi kita tinggal mengikuti, sehingga kita juga akan membantu didalam proses pengisiannya apakah dengan DAK, atau DAU, atau nanti hibah dari Pusat dan sebagainya setelah nanti jadi, ini kan belum jadi. Nanti kalau sudah jadi betul baru ketauan kekurangannya dimana dan sebaginya,” kata dr. Terawan kala itu. [ERS-NAL]