Satlantas Tangkap Mobil Pakai Tanki Modifikasi di SPBU
AKBP Sandi Sultan,S.IK
Kapolres : Bahkan ada kenderaan yang sudah tidak bisa distater didorong ikut ngantri, ini sangat meresahkan
Merauke, PSP – Petugas dari Satuan Lalu Lintas Polres Merauke menangkap satu unit mobil pick up jenis Ford Ranger saat melakukan penertiban antrian kenderaan di SPBU Jalan Ahmad Yani, Selasa (8/11). Kini mobil dan pemilik sudah digelandang ke mapolres.
Kapolres Merauke, AKBP Sandi Sultan,S.IK, yang dikonfirmasi, kemarin, membenarkan hal itu. Kapolres mengaku sedang memerintahkan jajaran Satlantas dan intel untuk bisa menertibkan daripada kenderaan-kenderaan di SPBU yang ada. Sebab, ada beberapa kenderaan yang dicurigai melakukan penyelewengan bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
“Setelah ngetap, kemudian BBM subsidi itu diduga ditampung, ini yang sedang saya cari melalui jajaran. Mereka ngetap juga ada yang tidak pake plat nomor, bahkan ada kenderaan yang sudah tidak bisa distarter (hidup), didorong ikut antri ( di SPBU,red), ini yang sangat meresahkan,” ujar Kapolres dengan nada kesal.
Kapolres sendiri meminta agar penangkapan itu agar diproses di satuan Reskrim. Dengan demikian, ke depannya, oknum-oknum seperti itu tidak ada lagi. Tak hanya itu, jajarannya juga diperintahkan agar dalam satu bulan ini untuk bisa menertibkan dan tidak ada lagi antrian yang cukup panjang.
“Disampaikan Ketua DPRD dan Bupati, kuota BBM cukup. Ini ada apa, harus dipecahkan, persoalanny. Kalau ada penyelewengan dan oknum yang bermain, saya akan tegakkan hukum,” tegasnya.
Komitmen pemilik SPBU maupun PT Pertamina juga sangat diharapkan, dalam hal pengawasan. Bila ada pegawai/oprator yang ikut bermain, sebaiknya langsung dipecat saja. Sebab, kepolisian tidak mungkin 1 x 24 jam duduk di SPBU.
Di tempat terpisah pengawas SPBU Jalan Ahmad Yani, Albertus menyebut pihaknya tidak mengetahui bila mobil yang ditangkap tersebut mempunyai tanki modifikasi. Sebab, tankinya dipasang didalam. Namun dalam pengisian dilakukan pencatatan plat nomor dan pemberian jatah sesuai denga aturan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah. “Setelah dapat swiping petugas, baru kita tahu,” katanya.
Dia menambahkan, penegasan bagi operator juga sudah disampaikan untuk tidak terlibat bermain BBM. [FHS-NAL]