Ratusan Penghuni Jeruji Besi Ikut Upacara Sumpah Pemuda
Upacara memperingati Hari Sumpah Pemuda di Lapas Kelas II B Merauke, kemarin. Foto: PSP/FHS
Merauke, PSP – Ratusan warga binaan Lapas Kelas II B Merauke ikut upacara memperingati Hari Sumpah Pemuda di Lapas, kemarin. Para penghuni jeruji besi tiu mengenakan seragam WBP berwarna biru, sedangkan petugas Lapas, Bapas dan Imigrasi Merauke menggunakan pakaian adat.
Kepala Divisi Administrasi Kanwil Kemenkumham Papua, Hendrik Pagiling saat membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia Zainudin Amali mengatakan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, memberikan pelajaran bagaimana menyikapi perbedaan sikap primordial, suku, agama, ras dan kultur, serta berbagai kepentingan menjadi kekuatan, bukan sebagai faktor yang melemahkan. Sejarah telah menjelaskan bahwa, pilihan pemuda waktu itu telah menjadi tonggak kuat menuju kemerdekaan. Peran pemuda dalam memelopori membangun visi kebangsaan dengan Sumpah Pemuda 1928 yang diikuti dengan rangkaian pergerakan-pergerakannya telah mengantarkan kepada proklamaai kemerdekaan Indonesia.
“Peran pemuda telah tercatat dengan tinta emas sepanjang masa,” terang Hendrik saat memimpin upacara tersebut.
Pemuda hari ini adalah tokoh-tokoh yang akan berperan pada masa yang akan datang. Apa yang dilakukan oleh pemuda di masa sekarang jga menjadi penentu kemajuan bangsa Indonesia di masa yang akan datang.
“Mandat pemuda saat ini adalah menjadikan nilai-nilai persatuan di atas segala-galanya Dia menambahkan memandang keberagaman sebagai anugerah yang berharga untuk dirangkai menjadi kekuatan yang luar bisa menggapai kejayaan Indonesia. Pemuda bukan hanya menjadi pelaku penting membangun ketangguhan bangsa dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045, tetapi juga menjadi tulang punggung untuk kejayaan bangsa sepanjang masa.[FHS-NAL]