Kelola Pekarangan secara baik, Bantu Pemerintah dalam Menahan laju inflasi
Pembukaan Bimtek P2L di hotel Halogen Merauke, kemarin. Foto: PSP/FHS
Merauke, PSP – Pengelolaan pekarangan secara baik, secara tidak langsung sudah turut membantu pemerintah dalam menahan laju inflasi. Pengelolaan pekarangan juga bisa membantu keluarga dalam menyiapkan gizi.
Demikian disampaikan Sekda Merauke, Rusaln Ramli, saat membuka Bimbingan teknis (Bimtek) Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang diselenggarakan oleh Dirjen Hortikultura Kementrian Pertanian RI bekerjasama dengan Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai NasDem Dapil Papua, H. Sulaeman L. Hamzah di hotel Halogen Merauke, kemarin.
Saat ini ekonomi dunia, kata Sekda, tengah merosot terutama dari aspek ketahanan pangan. Belum lama ini, Presiden RI telah memerintahkan semua daerah untuk menahan angka inflasi. Korelasinya dengan Bimtek tersebut, dibutuhkan peran para kaum perempuan.
“Kenapa? Ketika pemanfaatkan pekarangan dikelola secara baik, sudah secara tidak langsung menghambat iinflasi. Ada yang langsung dipetik dan tidak harus berebut di pasar karena ketidaktersediaan dan mahal,” ujarnya.
Bimtek dalam rangka ketahanan pangan lestari tersebut agar bisa memelihara dan konsisten melakukannya. Dengan pemanfaatan itu juga sebagai alternatif ketersediaan pangan. “Karena itu saya berharap, para peserta supaya benar-benar serius mengikuti agar bisa diimplementasikan secara maksimal,” pesannya.
Sementara Anggota Komisi IV DPR RI, H.Sulaeman L Hamzah menyebut Merauke dikenal dengan sektor pertaniannya. Makanya, Presiden meminta agar program-program yang ada jangan sampai macet. Keinginan pemerintah pusat, supaya tidak gagal atas program yang ada. Maka itu, pemerintah menugaskan anggota DPR di dapil maisng-masing untuk mengawal program tersebut.
“Program ini kalau tidak ditunngtun bisa macet. Untuk itu, mari kita bergotong royong menyukseskan semua progam,” ajaknya.
Presiden Jokowi, sebut Sulaeman sudah berteriak agar tidak boleh gagal dan harus waspada. Sebab, ada beberapa negara luar yang sudah coleps karena ketahanan pangannya sudah rapuh. “Oleh sebab itu, maka harus benar-benar dijaga, supaya masyarakat tetap sejahtera,” pungkasnya. Sulaeman menambahkan untuk program P2L tahun 2022 ada 30 paket yang diberikan di Papua, dari total keseluruhan 1.560 paket seluruh daerah. Tahun depan sudah bertambah lagi menjadi 1.800 paket.[FHS-NAL]