Isaias Ndiken : Bupati tolak pengajuan pengunduran diri saya

0
Isasias Ndiken,S.Sn

Isaias Yanggel Ndiken,S.Sn

Merauke, PSP – Isaias Yanggel Ndiken,S.Sn yang sempat menyatakan mengundurkan diri dari jabatan Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merauke melalui surat yang dilayangkannya ke BKD Namun tidak disetujui Bupati Merauke Drs. Romanus Mbaraka,MT.

Hal itu sebagaimana dibenarkan Isaias Ndiken di Kantor Bupati Merauke, Selasa (20/9).

Isaias Ndiken mengatakan Bupati Romanus sudah memanggil dirinya untuk mengkonfirmasi permintaannya untuk mengundurkan diri dari jabatan itu.

“Setelah dipanggil kemarin, Bupati punya kewenangan untuk memberikan jabatan dan memberhentikan. Jadi saya tetap di posisi kepala bidang kebudayaan, bupati tidak berkehendak atas pengajuan pengunduran diri saya,” jelas Isaias.

Isaias menyampaikan, bahwa alasan Bupati Merauke menyarankan dirinya agar tidak melepaskan jabatan itu sebab negara sudah menyekolahkannya.

“Alasannya, pemerintah sudah menyekolahkan dengan biaya negara, lalu kenapa potensi ini harus dibuang, ini harus dihargai,” ujar Isaias menirukan penyampaian Bupati kepadanya.

Dengan demikian, Isaias Ndiken menyampaikan sedianya menghargai saran dari Bupati Romanus itu.

“Iya, saya mesti menghargai itu,” kata Isaias Ndiken.

Terkait dengan permohonan tiket untuk sekolah anak, lanjut Isaias Ndiken, dirinya sendiri sudah menyerahkan langsung ke bupati.

“Hari ini saya serahkan langsung ke bupati karena kemarin sudah ada arahan,” kata dia.

Sebelumnya, Isaias Ndiken melayangkan mundur dari jabatannya dengan alasan pertama, terkait SDM Papua. Begitupun tentang pengajuan permohonan tiket untuk anak-anak untuk mengemban pendidikan di Semarang.

Hanya saja, tidak terealiasi. Akhirnya, kaum budayawan dan seniman yang membantunya.

Kemudian, selaku Kabid, dia merasa tidak diberi ruang untuk pengembangan nilai-nilai budaya  sebagai kekayaan negara, khususnya budaya lokal di Merauke. Karena Merauke dikenal pusat kunjungan orang dari luar, sehingga budaya bisa tumbuh.

“Yang berikut, saya harus fokus di dalam urusan kebudayaan dengan predikat saya sebagai budayawan,”  ujar Isaias.

Lalu, alasan lainnya, selaku anak asli Merauke, ia merasa tidak dihargai. Bahkan, niat baiknya diinjak oleh staf atau  pelaksana di kantornya. Sehingga dia berkesimpulan tidak berarti  bila harus bertahan dengan jabatan.

“Harus tinggalkan itu, sehingga anak-anak saya juga di Semarang bisa berhasil. Saya lebih baik fokus untuk kebudayaan dan masa depan anak-anak,” ucapnya.

Secara tegas dan bijak, Isaias menyatakan mundur dari jabatan yang diembannnya. Soal pengunduran dirinya, Ndiken menyebut sudah komunikasi dengan Kepala dinas, selaku bawahan langsung dari Bupati Merauke.[ERS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *