ITB Kolaborasi Dengan Disperindagkop Buat Produk Merauke Punya Nilai Jual
Merauke, PSP – Institut Teknologi Bandung (ITB) menjalin komunikasi dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Merauke untuk bagaimana memunculkan bahan – bahan produk asal Merauke menjadi bernilai jual dipangsa pasar yang ada.
Hal itu terlihat dari diskusi yang dilakukan ITB terhadap Disperindagkop di ruang Kepala Dinas Eric Rumlus, Kamis (25/8).
Dosen Manajemen Bisnis Sekolah Bisnis Manajemen ITB Dr. Eng. Nur Budi Mulyono menyebutkan, terkait membuat bahan baku di Merauke memiliki nilai jual serta memiliki pangsa pasar perlu adanya pemetaan yanh dilakukan pihak terkait.
Menurutnya, selain pemetaan potensi bahan baku, kemudian pemetaan jalur distribusi juga menjadi penting.
produk yang menjadi unggulan Merauke yang bisa menembus pasar yakni produk seni. Nah, ini belum di kemas dengan baik. Sebab produk dari Papua ini begitu diingini oleh orang luar.
“Sebagai contoh saya katakan, gedung sekolah bisnis manajemen di ITB menggunakan ornamen – ornamen dari Papua. Seperti patung, tombak khas Papua iti kurang lebih sudah berdiri 5 tahun,” kata Budi.
Menurut Budi, potensi bahan baku di Merauke cukup menjanjikan san akan mendorong kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
“Pemetaan jalir distribusi ini pun menjadi penting ya, bagaimana mengefektifkan anggaran transportnya,” ujar Budi.
Ditempat yang sama Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Merauke Eric Rumlus mengatakan, UMKM terkendala cara memproduksi bahan baku yang ada kemudian memasarkannya.
“Kemasan kan menjadi hal yang penting dalam pemasaran. Nah, kendala paling utama juga adalah tujuan pasar dari produk – produk kita yang ada,”
Menurut Eric, SDM di wilayah Merauke cukup mampu untuk membuat sebuah produk menjadi bernilai jual tinggi. “Mereka mampu, dengan pendampingan – pemdampingan yang akan kita lakukan,” pungkas Budi. [ERS-NAL]