Progam Kali Bersih, Prajurit Marinir bersama BWS Diterjunkan
Merauke, PSP – Sebanyak 200 orang yang terdiri dari Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) XI, Pemda Merauke, Balai Wilayah Sungai (BWS) dan masyarakat setempat diterjunkan guna pembersihan drainase yang ada di kota Merauke. Pembersihan kali ini diawali di drainase Jalan TMP, Jumat (8/7).
Komandan Lantamal XI, Brigjen TNI (Marinir) Gatot Mardiyono,SH mengemukakan pembersihan sungai itu digagas oleh Danyonmarhanlan XI bersama Kepala BWS, yang dilakukan secara bertahap ditempat-tempat yang bisa memicu banjir dengan melibatkan masyarakat.
“Kita perkiraaan sudah memasuki musim kemarau, namun curah hujan masih tinggi. Makanya Danyon dan Kepala BWS berinisiatif dengan menggandeng masyarakat,” ujar Danlantamal di sela-sela pembersihan itu.
Lewat kegiatan itu, ke depannya, masyarakat diharapkan tidak perlu menunggu kehadiran dari TNI atau BWS untuk membersihkan saluran air tersebut. Namun, apabila sudah melihat ada tumpukan sampah, mereka berinisiatif untuk membersihkannya sendiri.
“Sebagai awal, kita bersama-sama mengajak masyarakat supaya saluran air ini tidak tersumbat dan dipenuhi sampah-sampah,” kata Danlantamal sembari menunjuk kumpulan sampah dari sungai tersebut.
Dulunya, kata Danlantamal, kali itu banyak ikan dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Tapi dengan kehadiran sampah yang begitu banyak, mulai dari sampah pasar, sampah plastik, sehingga ikan sudah tidak ada lagi.
Dengan pembersihan itu diharapkan sungai bisa jadi bersih dan air bisa mengalir ke laut dengan baik. Dengan demikian, tidak akan menimbulkan banjir dan bisa dimanfaatkan kembali untuk ikan.
“Saya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Perikanan mudah-mudahan bisa menabur benih ikan di sungai-saungai yang ada di Merauke,” kata Jendral Gatot.
Direncanakan, kata Pati TNI AL berpangkat bintang satu itu, pembersihan akan dilakukan minimal sebulan sekali. “Kalau bisa, dimana ada waktu , kita lakukan bersama-sama. Ini baru perdana,” pungkasnya.
Dalam aksi pembersihan itu, diturunkan juga satu unit perahu karet guna mempermudah petugas untuk mengumpulkan sampah-sampah dari kali. Warga setempat mengapresiasi gagasan pembersihan itu. Dengan demikian, tidak ada lagi pemandangan sampah-sampah diatas kali dan tidak mengirup aroma kurang sedap dari tumpukan sampah. “Terimakah kasih bapak-bapak dari Marinir,” kata salah satu warga memuji.[FHS-NAL]