Lewi & Jhoni Ingin Sekolah untuk Jadi Tentara

Lewi & Jhoni Saat di ajak nongkrong. Foto: PSP/Rade
Merauke, PSP – Lewi dan Jhoni mempunyai cita-cita dan impian yang besar untuk menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI), namun sayangnya mereka tidak dihimbangi dengan pendidikan formal yang layak, karena orang tua mereka mempunyai keterbatasan ekonomi yang sangat lemah dan keterbatasan pendidikan orang tua, sehingga sebuah cita-cita dan impian lewi dan jhoni hanya bisa dituangkan dalam sebuah keinginan.
“Saya ingin sekali untuk sekolah supaya saya bisa pakai pakaian seragam sekolah dan sepatu, dan juga saya ingin jadi tentara. Topi SD yang saya pakai ini saya dapat di jalan besar pas jatuh dari anak sekolah, makanya setiap hari saya jalan saya pakai topi ini. Saat ini saya tidak sekolah, karena tidak punya uang, maka saya biasa kerja-kerja angkat sampah di depan toko erwin, jaga parkiran di toko martabe dan siram-siram debu di pasar baru, makanya biasa dapat uang Rp 20.000 ribu dari situ untuk beli makanan,” ucap Lewi saat ditemui media ini, di tempat nongkrongnya, Senin (29/11/21).
Lewi juga sampaikan, dia pernah ikut sekolah di asrama putra-putri marind yang berada di jalan kuprik kelapa lima selama dua bulan, dan sekarang sudah dikembalikan pada orang tua mereka. makanya sekarang kegiatan mereka begitu-begitu saja, padahal mereka ingin sekali untuk sekolah di asrama.
“Kalau saya tidak sekolah sama sekali, tapi saya ingin sekolah juga supaya jadi tentara, cuma karena saya punya orang tua suruh saya untuk cari uang dan pulang harus bawa beras. Makanya sekarang kita ada istirahat siang disini, karena nanti sore-sore sedikit baru saya pergi jaga parkiran di depan toko martabe dan angkat sampah di depan toko erwin, supaya bisa dapat uang untuk beli beras,” kata Jhoni saat bersama Lewi. Jhoni juga katakan, ia jarang tinggal dirumah. Mereka biasa jalan cari uang dari pagi sampai malam baru pulang, mereka juga tidak biasa ikut teman-teman untuk jalan buat hal-hal yang kurang baik. “ Kaka yang biasa sering datang ketemu kita, mereka bilang itu perbuatan yang salah dan itu setan punya, makanya kita takut,” ujarnya. [RADE-NAL]