Dominikus: PON Sukses, Kuncinya Adalah Vaksin
Wakil Ketua II DPRD Merauke, Dominikus Ulukyana
Merauke, PSP – Perhelatan akbar iven olahraga empat tahunan di dalam negeri sudah di depan mata. Iven Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020 sudah sempat tertunda setahun, karena Pandemi Covid-19 dan baru dijadwalkan kembali sekitar Oktober tahun ini.
Situasi kali inipun mendekati waktu yang ditentukan, Pandemi Covid-19 gelombang kedua masih terus naik. Menanggapi kondisi tersebut, Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Merauke, Dominikus Ulukyana mengatakan bahwa kunci untuk dapat menyukseskan penyelenggaraan PON Papua di mana Kabupaten Merauke sebagai salah satu tuan rumah, adalah semua masyarakat harus sudah melakukan vaksinasi.
Pria yang akrab disapa Domin, mengaku sulit membayangkan bahwa PON akan tetap dilaksanakan di tengah kondisi trend kasus penularan Covid-19 di Merauke yang konsisten diangka yang tinggi. Sementara semua pihak berharap PON bisa dilaksanakan dengan sukses dan meriah.
“Demi kepentingan yang lebih besar, demi nama daerah ini, ini kan PON pertama, jadi kita berharap tujuan kita sama. Kita di rumah harus saling menguatkan, sehingga kita bisa bertahan sampai batas waktu yang ditentukan. Agar tujuan kita selain menyelamatkan banyak orang di Merauke, salah satu tujuannya adalah bagaimana orang Merauke bisa nonton penyelenggaraan PON,” katanya di rumah dinasnya, Selasa (3/8/2021).
Berkenaan dengan itu, ia menegaskan bahwa vaksinasi sebagai pilihan satu-satunya yang direkomandasikan pemerintah, adalah aman untuk dilakukan oleh seluruh masyarakat.
“Pejabat siapa yang mau bunuh diri, anggota DPR itu semua vaksin, Bupati satu keluarga itu vaksin. Bagaimana kita mau los masyarakat, ada istilah katanya nanti kalau disuntik bisa mati, itu tidak benar” tegasnya.
Apabila masyarakat tetap tidak bersedia untuk melakukan vaksinasi, ia menegaskan bahwa masyarakat juga harus siap menerima dampak dari Covid-19 yang berkepanjangan, menghantam seluruh aspek kehidupan masyarakat.
“Masalah pembatasan sosial memang berat, bukan hanya sebagian, tapi semua strata sosial ikut susah. Orang-orang kaya yang punya modal besar saja susah” ketusnya. [WEND-NAL]
