Gabah Panen Rendeng Belum Habis Terserap, Petani Mulai Kembali Panen Gadu

0
gabah

Merauke, PSP – Petani mengeluhkan atas kebijakan Bulog yang sampai saat ini belum melakukan penyerapan gabah petani. Pasalnya, gabah hasil panen pada masa tanam rendengan (musim penghujan) saja belum sepenuhnya habis terserap. Sementara itu, saat ini telah disusul dengan adanya panen gadu.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kampung Rawasari, Distrik Malind, Sugianto mengatakan bahkan saat ini ada beberapa pengilingan padi yang hanya membeli gabah hasil panen gadu. Artinya, gabah rendengan yang tersisa akan sulit terbeli atau bahkan tidak bisa dibeli. 

“Gabah yang rendengan kemarin masih banyak dirumah. Digilingan juga banyak yang belum disetorkan. Baru sekarang pengilingan juga hanya mengambil panen gabah dari penenan gadu, yang panenan rendeng belum diambil. Macam saya punya sendiri ini masih ada 400 karung (Gabah panen rendengan),” keluh Sugianto kepada Papua Selatan Pos, melalui sambungan telepon, Kamis (10/9/2020).

Sementara itu, saat ini sebagian besar yang membeli beras petani adalah para pedagang kecil yang kemudian menjual beras secara eceran disekitar Merauke. Menurutnya, sekalipun ini bisa menjadi pilihan, akan tetapi tidak bisa membantu banyak petani. 

“Yang ambil panenan gadu itu malah tengkulak-tengkulak kecil yang menjual eceran di kota. Ini belum bisa memberikan solusi juga,” ungkapnya.

Selain itu, ia menyebutkan bahwa saat ini baru sekitar 20 persen petani yang telah memanen padi musim gadu. Ia memastikan setidaknya puncak panen akan terjadi 3 minggu kedepan. “Sudah mulai panen, mungkin sekitar 20 persenan. Puncaknya paling 3 minggu kedepan,” tambahnya.

Ia berharap, Pemerintah daerah turut berperan dalam melakukan penyerapan gabah petani. Pasalnya, jika gabah tidak terserap, petani akan kebingunggan dalam mencari modal untuk kembali menanam di musim depan.

“Harapannya, kalau bisa panen petani diserap semua. Kita walaupun masalah pupuk kurang dan langka, tapi yang penting hasilnya diserap. Jadi nanti musim depan kita sudah punya modal. Kalau begini kita belum punya modal,” ujarnya. [WEND-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *