Akademisi : Hebat, Hermes, dan Romarin Kandidat Kuat Menuju Pilkada 2020

Para akademisi di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Musamus Merauke.Foto: PSP/ERS
Merauke, PSP – Meski belum ada kepastian mengenai kandidat – kandidat yang akan berkontestasi di Pilkada Merauke 2020, Tetapi saat ini mulai banyak bermunculan pandangan dan penilaian terkait kandidat yang kuat untuk mengikuti pertandingan lima tahunan ini.
Kali ini pandangan atau penilaian datang dari pihak akademisi. Akademisi yang berasal dari dosen Fakultas Ilmu Sosial Politik (FISIP) Univertsitas Musamus Merauke memiliki penilaian tersendiri. Meski belum melakukan kajian atau survei secara mendalam, ada 3 (Tiga) kandidat diprediksi kuat akan bersaing pada pemilihan kepala daerah.
Hal itu sebagaimana disampaikan Dosen Pelayanan Publik Fisip Universitas Musamus Merauke, Welem Levi Betaubun,S.Sos.,M.Si saat wawancara eksklusif didampingi Dekan Fisip Dr. Fitriani, Dosen Administrasi Negara Fisip Albertus Y. Maturan,S.Sos.,M.Si serta Paul A. Maento,S.Sos.,M.Si dengan wartawan media ini beberapa waktu lalu di ruang kerja dekan.
Meski belum ada penetapan dari KPU, kata Levi, tiga pasangan ini diyakini kuat akan bertanding.
“Ada 3 orang figur yang boleh dikatakan, walaupun belum ada penetapan dari KPU , tapi kalau kita lihat dari kapasistas pasangan Hebat (Heribertus-Bambang Terpercaya), Romanus-Riduwan (Romarin), dan Hendrikus Mahuze-Edy Santosa (Hermes), mereka sudah masuk. Ini kuat, artinya mereka ini nanti yang bertanding. Satu alasan kuat, mereka sudah memperoleh partai jadi saya lebih mengerucut ke mereka tiga,” kata Levi.
Bagi Levi, hanya sekelompok orang yang mengatakan tidak akan memilih pendatang, namun disisi lain masyarakat butuh figur baru untuk mereka.
“Kalau boleh dilihat, banyak masyarakat lebih memilih pendatang yang menjadi pimpinan di daerah ini. Hanya sekolompok kecil saja yang mengatakan, kami tidak akan memilih pendatang sebagai pimpinan ditempat ini, tetapi dibelakang – belakang ini orang Papua lebih membutuhkan orang mendatang,” tutur Levi.
Alasannya, kata dia, sudah 3 orang figur top tidak membuat sesuatu yang luar biasa kepada masyarakat khusus Papua.
Levi juga memandang, melihat siapa yang lebih unggul dari sistem kapasitas kepemimpinan baik didalam bidang pekerjaan, orientasi dilapangan pun hanya mengerucut ke dua kandidat.
“Hanya mengerucut kedua pasangan saja, ini predeksi, saya masih melihat 2 kandidat. Pasangan Heribertus dan Bambang serta Hendrikus Mahuze dan Edy Santoso,” ungkapnya.
Secara emosional, katanya, Hendrik adalah seorang pegawai negeri pemerintahan yang sudah menduduki beberapa jabatan yang cukup baik, dia juga seoraang aktor organisasi cukup baik misalnya ketua KNPI. “Ini berpengaruh walaupun hanya kepada orientasi kepada beberapa kelompok etnis.
Nah, berbicara Heribertus, juga sudah beberapa kali menang dalam rangka perpolitikan di Merauke dia mampu meraup khususnya wilayah lokasi,” kata Levi.
Dia menambahkan, mengajak masyarakat tetap menggunakan suara hati masing – masing dalam menentukan pilihan. Dan melihat apa yang menjadi keresahan 15 tahun yang lalu. “Semua kembali ke suara hati, lihat masa kepemimpinan yang lalu, tidak harus memilih karena hubungan emosional, kalian harus lihat apa yang kalian rasakan 15 tahun yang lalu dan 5 tahun yang sekarang kemudian memutuskan untuk masa kepemimpinan yang baru,” pesan Levi.
Hal senada disampaikan Albertus Y. Maturan,S.Sos.,M.Si bahwa diprediksi yang akan lolos ke KPU hanya 3 kandidat. “Saya memang dari administrasi negara, tapi boleh saya katakan paling kuat itu 3 kandidat, prediksi saya yang akan lolos, karena partai sudah habis. Tapi tidak tahu politik , satu hari sewaktu – waktu bisa berubah. Bisa jadi, rekeomendasi pertama sekjen, namun bisa berubah oleh karena keputsan ketua partai dan itu harus diikuti,” katanya. [ERS-NAL]