Maksimalkan Perbaikan Jalan, Akses Jalan Trans Papua BVD Ditutup Hingga 3 Agustus 2020

0
Ketua Gugus tugas penanganan Covid-19 H. Chaerul Anwar

H. Chaerul Anwar

Merauke, PSP – Sejak 22 Juli hingga 3 Agustus 2020 akses Jalan Trans Papua  Mandobo-Tanah Merah-Waropko ditutup sementara. Penutupan jalan ini guna memaksimalkan pekerjaan perbaikan jalan yang rusak parah diwilayah tersebut.

Demikian disampaikan Wakil Bupati Kabupaten Boven Digoel Chaerul Anwar kepada wartawan di Kantor Kejaksaan Negeri Merauke, Rabu (22/7).

Dikatakan Anwar, penutupan tersebut dilakukan sesuai surat permohonan dari Balai Pekerjaan Jalan Nasional XXII Merauke. Yang mana, perbaikan tersebut juga dilaksanakan atas dasar permohonan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel ditengah pandemi Covid-19 saat ini.

“Dalam keterangan surat tersebut, Balai PJN meminta waktu pekerjaan selama 2 minggu. Jika dalam proses pekerjaan bisa dikebut selama 1 minggu akan dikonfirmasi kembali,” ujar Anwar.

Dilanjutkan, sebelum perbaikan dimulai satu minggu lalu, pemerintah sudah menyampaikan informasj tersebut ke para pengusaha agar baik kiranya mendroping segala bentuk bahan pokok dan logistik.

“Informasi ini sudah kamk sampaikan , sehingga kami memberikan ruang bagi para pengusaha agar mendroping logistik maupun kebutuhan sembako sebelum penutupan dilakukan. Jadi kami memandang tidak akan ada kelangkaan bahan pokok di Boven Digoel,” tegas Anwar.

Anwar menyambung, keperluan mendadak dan bersifat penting sedianya bisa melalui jalan tersebut dengan tentu melalui surat rekomendasj dari bupati.

“Untuk akses kesana, kami sudah coba komunikasi dengan PT. BIA agar akses bisa melalui perusahaan, namun seperti diketahui jalur tersebut merupakan logging dan bisa menyebabkan resiko bagi pengguna jalan. Sehingga kami tutup untuk umum, tetapi untuk kebutuhan penting dan mendesak seperti kedukaan, pendidikan, rujukan, Covid-19 dan kedinasan akan diberikan melalui rekomendasi bupati,” katanya.

Ditambahkan, kedepannya pemerintah Kabupaten Boven Digoel akan mengusulkan perbaikan jalan tersebut ke kementrian agar baik kiranya dibangun dengan lebih berkualitas.

“Perbaikan jalan tidak permanen karena proses lelalng APBN nya sedang berproses di Jakarta tetapi demi kebutuhan apalagi ditengah Covid-19 kami pemerintah daerah meminta langsung ke Balai agar diperbaiki. Jadi perbaikannya langsung ditimbun dengan sirtu yang bahan nya langsung dari Tanah Merah. Kedepan kami ingin mengusulkan ke kementrian agar ruas Jalan Trans Papua sebaiknya yang berkualitas bukan kuantitas. Dan harapannya bisa di hodmix,” pungkas Anwar. [ERS-NAL]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *