Covid-19 dan Wabah Penyakit Pemicu Kekurangan Telur di Merauke
Merauke, PSP – Ada sejumlah factor yang menjadi pemicu kekurangan telur di Kabupaten Merauke saat ini. Pertama, ketika virus corona merambat ke bumi Anim Ha. Dimana, hal itu berimbas pada transportasi darat, laut dan udara, yang dihentikan sementara. Sangat besar pengaruhnya terhadap peternakan.
“Sejak itu, bibit dan vaksin tidak bisa masuk. Ada peremajaan, tapi tidak ada penambahan, ini menjadi salah factor,” ujar Ketua Himpunan Peternak Ayam Ras (Hipar) Merauke, Thomas Kimko kepada media ini, beberapa hari lalu.
Kemudian, saat ini permintaan di pasar meningkat, sehingga kondisi telur agak berkurang. Ada juga pemicu lainnya, yakni saat ini ada wabah penyakit yang menyerang ayam petelur hingga mati. Semua peternak mengalaminya, baik itu peternak penyangga maupun peternak pelengkap. Dampaknya pun mempengaruhi jumlah produksi telur. Sebab, vaksin tidak bisa masuk ke Merauke, akhirnya menyebabkan peternakan ayam bermasalah.
“Semua peternak mengalami. Saya saja, setiap hari bisa mati 20 hingga 100 ekor ayam, karena wabah. Hal yang sama juga dialami PT Harvest,” katanya.
Sebagai langkah antisipasi pencegahan penyakit tersebut, pihaknya sudah memanggil dokter dari dinas. Hanya saja, wabah sudah komplit.
Untuk memenuhi kebutuhan telur sendiri, Hipar telah mendatangkan telur satu kontainer dari Surabaya. Namun, telur itu langsung habis, karena banyaknya permintaan. Maka itu, pihaknya akan mengambil langkah mendatangkan terlur lagi hingga akhir tahun 2020. Karena memang, kondisi covid-19 dan wabah penyakit ini sangat berdampak sekali bagi peternak.[FHS-NAL]