Persoalan Anggota Linmas dengan Kapolsek Muting, Anggota Linmas Ini Angkat Bicara
Kadistrik Ululin : Terkait persoalan ini, Kapolsek sudah minta maaf, dan Bupati juga ada kirim bantuan satu truck sembako dan BBM satu Ton
Merauke, PSP – Bejo, anggota linmas sekaligus relawan Covid-19, di Muting 2, Kampung Kumaaf, Distrik Ulilin, Kabupaten Merauke, angkat bicara atas statemen Kapolsek Muting, Ipda Hamado kepada wartawan, Kamis (4/6) lalu. Ia menyebut, apa yang disampaikan kapolsek atas kejadian Rabu (3/6), di pos pemeriksaan, sekitar pukul 15.30 wit itu, tidaklah benar.
Saat dikonfirmasi, Jumat (5/6), Bejo menjelaskan kejadian yang terjadi di posko pemeriksaan Covid-19, Muting 2, yang melibatkan dirinya dengan kapolsek. Memang benar ia menghentikan mobil kapolsek di depan pos. Hanya saja, ia tidak mengetahui jika mobil yang dihentikannya itu, mobil dinas kapolsek.
Saat ia menghentikan mobil yang melaju dengan kencang itu, kaposek pun turun dan bejo langsung menyampaikan permohonan maaf. Dengan mata melotot, pria berpakaian dinas Polri itu menyuruhnya untuk berlari. Setelah itu memanjat pohon kelapa sawit hingga terjatuh.
“Ada juga teman-teman lain yang bertugas di posko melihat kejadian itu”, kata Bejo.
Bejo juga meluruskan atas penyampaian Kapolsek yang menyebutnya berlari sambil tertawa, menggoyangkan bokong dan mengalami keterbatasan psikologi. “Saya berlari, setelah disuruh oleh kapolsek, lalu panjat pohon kelapa sawit dan terjatuh. Tipu itu, saya normal”, kata Bejo seraya menambahkan bahwa kapolsek sudah meminta maaf.
Sementara itu, Kapolsek melalui pertemuan bersama pihak distrik dan para relawan pos penjagaan Covid-19 disana, sudah meminta maaf. Dan, Bupati Merauke pun langsung respon terhadap persoalan dengan mengirimkan bantuan berupa sembako satu truk dan BBM satu ton.
Kepala Distrik Ulilin John Kayame menjelaskan kronologis kejadian tersebut. Dimana banyak informasi yang dinilai simpang siur. Misalnya mengenai, Linmas yang disebut memiliki keterbelakangan mental.
“Dia tidak ada kelainan psikologis atau mental, memang karakternya seperti itu, namanya orang kampung. Jadi informasi itu tidak benar,” ujar John saat dihubungi lewat telepone selulernya, kemarin.
John juga menceritakan bahwa pada saat Hansip memberhentikan yang belum diketahui merupakan seorang kapolsek. Selain iyu,, saat diperintahkan panjat pohon kelapa sawit , anggota linmas tersebut hanya memanjat pohon sampai satu meter.
“Dia (Hansip) cuma panjat sampai tinggi satu meter, setelah itu dia terjatuh,” kata John.
Dikatakan John, meski sempat para kepala kampung di Distrik Ulilin ingin menarik semua personil dari pos penjagaan akibat peristiwa itu, namun, setelah dilakukan musyawarah, akhirnya kesepakatan pos penjagaan Covid-19 Distrik Ulilin tetap dijaga.
“Meski sempat 6 kepala kampung ingin menarik semua personil dari pos penjagaan, tapi kapolsek sudah minta maaf, intinya semua saat ini persoalan selesai dan pos akan tetap dijaga. Karena pak bupati pun sudah langsung memberikan bantuan kepada kami satu truk sembako dan satu ton BBM,” tegas John.
Diberitakan sebelumnya, Kapolsek Muting, Ipda Hamado menyebut, Bejo menyetop kendaraan dinas yang ditumpanginya dan bertanya mau kemana. Kapolsek menjawab hendak beranjak ke Muting. Melihat penampilan anggota Linmas yang berlari sambil tertawa dan menggoyangkan bokongnya, kapolsek pun turun dari mobil dan memberikan tindakan. Kapolsek menyuruh bejo memanjat pohon kelapa sawit.
Menurut warga setempat, kata Kapolsek, anggota Linmas itu mengalami keterbatasan psikologi. Saat kejadian, kapolsek baru saja pulang melakukan pengecekan/patroli, lalu mobil dinasnya dihentikan oleh yang bersangkutan di pos pemeriksaan Satgas Covid-19 Muting 2. Kapolsek juga masih berpakaian dinas Polri lengkap. Kapolres Merauke, AKBP Ary Purwanto,S.IK, menyebut persoalan akibat kesalahpahaman tersebut sudah diselesaikan, bersama semua instansi terkait di sana.[FHS/ERS-NAL]