Bukan Gabah Saja, Beras Petani Juga Bulog Beli

Ka. Bulog Sub Divre Merauke : Tidak perlu cemas lagi, kami akan serap hari ini. Saya sosialisasikan ke mitra, beras dan GKG kami serap.

Merauke, PSP – Angin segar bagi para petani, Perum Bulog tidak hanya membeli Gabah Kering Giling (GKG) para petani tetapi beras petani juga akanj dibeli Bulog. Hal ini dipastikan setelah  komunikasi Bulog Sub Divisi Regional Merauke dengan Direktur Utama Perum Bulog ada. Dalam komunikasi tersebut, dikeluarkan kebijakan baru yaitu Bulog diperintahkan untuk membeli beras dan gabah petani.

“Kami sudah lakukan komunikasi melalui Video Conffrence dengan Direktur Utama Perum Bulog dan Pimpinan Bulog Jayapura. Dan hasil dari komunikasi itu, Bulog boleh beli GKG dan boleh beli beras di masing – masing wilayah. Hari ini saya akan mengadakan pertemuan dengan seluruh mitra bulog untuk sosialisasikan ini, agar bisa menyerap beras petani,” jelas Kepala Bulog Sub Divisi Regional Merauke Djabiruddin kepada Papua Selatan Pos diruang kerjanya, Kamis (30/4).

Djabiruddin mengaku, hari ini tepatnya dilakukan pertemuan dengan seluruh mitra bulog di Kabupaten Merauke bahwa Bulog memiliki kebijakan baru.

Disebutkan, untuk target penyerapan beras sebanyak 24.000 ton sampai akhir tahun. “Tapi tidak menutup kemungkinan seperti target tahun 2019 yang mencapai 32.000 ton. Tergantung situasi produksi dan kemampuan para petani yaitu kualitas medium kami akan serap semua,” tandasnya.

Djabiruddin katakan, dalam waktu 3 bulan kedepan Bulog menargetkan harus menyerap 10.000 ton beras. Untuk harga beras itu sendiri Lanjutnya, Bulog akan membeli beras petani dengan harga Rp. 8.300/Kg sampai di gudang Bulog. “Ini berkaitan dengan program bantuan sosial Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sebanyak 10 juta KPM. Walaupun masih ada stok sebanyak 6000 ton,” ungkapnya. Dengan begitu, Djabiruddin berharap agar masyarakat petani tidak perlu khawatir. “Tidak perlu cemas lagi. Kami akan serap hari ini dan saya akan  sosialisasikan ke mitra, beras dan GKG kami serap,” pungkas Djabiruddin. [ERS-NAL]