Dinilai Tidak Melibatkan OAP dalam Program Kerjanya, Ini Penjelasan Diskominfo Boven Digoel
Tanah Merah, PSP – Ketua DPRD Kabupaten Boven Digoel Athanasius Kokanak menyoroti beberapa Organisasi Perangkat Daerah OPD, dalam pelaksanaan program kerja tidak melibatkan Orang Asli Papua OAP salah satu diantaranya, program Coffe Morning yang dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika dalam rangka Hari Anak Nasional yang menurut Ketua DPRD hanya menjadi Kontekstual karena tidak melibatkan anak-anak Orang Asli Papua dalam peningkatan pelayanan public di bidang komunikasi dan informatika statistic dan persandian.
Ketua DPR Athanasius Kokanak juga minta kepada Diskominfo agar setiap kegiatan yang diselenggarakan wajib melibatkan anak-anak Papua Asli Boven Digoel sehingga tidak terkesan pemberdayaan berpihak, selanjutnya dalam program kerja yang melibatkan Sekolah baik di tingkat PAUD, TK, SD, SMP dan SMA/MK wajib melakukan pendampingan, pembinaan serta melibatkan mereka OAP dalam setiap momentum peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.
Selain itu Athanasius Kokanak juga mempertanyakan TV Boven Digoel agar menjadi Inkubator bagi Potensi Anak Papua terutama OAP Boven Digoel pasalnya TV Boven Digoel berada di Kabupaten Boven Digoel.
Menanggapi hal tersebut dalam Konferensi Pers Plt Kepala Dinas Komunikasi dan informatika Boven Digoel Maria Payunglangi, S.Sos menuturkan, kegiatan Coffe Morning yang diselenggarakan adalah salah satu program/kegiatan, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Boven Digoel. Sehingga bertepatan dengan hari anak nasional pada tanggal 23 juli 2024, maka kami ingin mengangkat isu publik terkait hari anak nasional dengan tema Nasional Anak Terlindungi, Indonesia Maju” dengan Sub Tema anak berprestasi, dengan melibatkan Siswa-siswi yang berprestasi baik di tingkat SMP dan SMA.
“Untuk menentukan perwakilan dari siswa berprestasi ini dari sekolah, semuanya kami serahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah untuk menentukan karena sekolahlah yang lebih tahu, kami hanya mengundang sebagai narasumber pada kegiatan ‘coffee morning, itu,”kata Meri
Maria Payunglangi berujar, setiap rencana kegiatan oleh dinas kominfo wajib melibatkan anak papua asli boven digoel. Menurutnya sudah dilakukan oleh pihaknya. Untuk itu ia juga minta kepada pihak DPRD, untuk melakukan fungsi pengawasan sesuai dengan komisi yang ada, untuk mengecek secara langsung, sehingga dapat memastikan program dan kegiatan yang di selenggarakan oleh OPD terkait, pakah sudah sesuai atau terkendala.
Meri juga Bilang, Sejak TV Digoel dilaunching pada tanggal 14 desember 2023, oleh bupati Boven Digoel Hengki Yaluwo, hingga saat bahwa infrastruktur sarana prasarana Digoel TV sangat tidak memadai dan SDM yang masih terbatas. Namun Digoel TV dikelolah oleh 90 Persen Orang Asli Papua, dengan 9 program yakni, Bupati menyapa 2, Digoel beriman, info digoel, info digoel sepekan, kerasi enang digoel, ko saja (ko omong sa jawab), nup bagen nggup bagenep, info pembangunan dan jelajah pesona digoel. “Jadi Konferensi pers yang kami laksanakan hari ini dalam rangka menanggapi statement ketua DPRD yang sudah tersebar di media sosial aplikasi whatsapp group dimana tanpa terlebih dahulu mengkonfirmasikan kepada dinas komunikasi dan informatika baik secara lisan maupun tulisan sehingga menimbulkan berbagai macam opini di masyarakat. Sehingga pada kesempatan ini, saya berharap kepada semua pihak dan masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial,”tutupnya.[VER-NAL]